Suka Dengar Musik Rap Cenderung Psikopat

Suka Dengar Musik Rap Cenderung Psikopat

Suka
Suka Dengar Musik Rap Cenderung Psikopat

dunialain.xyz – JIKA Anda pengagum musik rap, Anda cenderung seorang yang psikopat menurut sebuah penelitian terbaru. Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa keliru satu ciri psikopat lebih puas mendengarkan musik rap.

Hal ini berarti kecuali Anda pengagum rapper layaknya Eminem dan Kendrick Lamar, mungkin Anda adalah seorang psikopat. Saat ini, temuan ini belum dipublikasikan secara resmi. Namun keliru seorang peneliti telah mengungkapkan hasil temuan ini.

Para peneliti menjelaskan bahwa lagu rap mampu digunakan untuk menopang memprediksi gangguan di era depan. Para peneliti yang singgah dari New York University lihat bagaimana preferensi musik orang miliki korelasi dengan kecenderungan psikopat mereka.

Jika didalam film Silence of the Lambs, tokoh psikopatnya, Hannibal Lecter menyukai musik klasik. Maka didalam kehidupan sesungguhnya, psikopat cenderung pilih musik rap.

“Media melukiskan psikopat sebagai pembunuh kapak dan pembunuh berantai. Namun sesungguhnya tidak jelas. Mereka tidak layaknya Joker di Batman. Mereka mungkin bekerja pas di samping Anda dan mereka berbaur. Mereka layaknya materi gelap psikologis,” ungkap Dr Pascal Wallisch, penulis utama belajar selanjutnya kepada The Guardian dikutip dari Dailymail, Jumat (29/9/2017).

Penelitian selanjutnya 200 orang mendengarkan 260 lagu dan melakukan tes untuk menilai skor psikopat mereka. Hasilnya tunjukkan bahwa orang dengan skor psikopat tertinggi adalah pengagum lagu rap, juga No Diggity punya Blackstreet, dan Lose Yourself punya Eminem. Sementara skor psikopat paling rendah dimiliki oleh orang-orang yang mendengarkan lagu pop, layaknya My Sharona punya The Knack dan Titanium punya Sia.

Namun penelitian ini belum dipublikasikan sebab para peneliti tengah berupaya meluncurkan penelitian lainnya untuk memverifikasi hasil tersebut. Ke depannya, para peneliti disebut mampu gunakan lagu untuk menopang memprediksi gangguan tersebut.

“Anda tidak idamkan orang-orang ini berada didalam posisi di mana mereka mampu mengakibatkan banyak bahaya. Kami perlu alat untuk mengidentifikasi mereka tanpa kerja sama atau persetujuan mereka,” ujar Dr Wallisch.

Jadi dengan penemuan ini, diinginkan mampu melakukan tes skrining kepada psikopat tanpa mesti mengantongi persetujuan orang selanjutnya atau tanpa sepengetahuan si psikopat.

You May Also Like

More From Author