Kisah Nyata Pembunuh Berantai Anak Jalanan

Kisah Nyata Pembunuh Berantai Anak Jalanan

Kisah
Kisah Nyata Pembunuh Berantai Anak Jalanan

dunialain.xyz, Kisah – Baekuni atau biasa juga dipanggil Babe, pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah ini sempat menggegerkan masyarakat Indonesia bersama dengan aksi pembunuhan sadis yang mengincar anak jalanan berusia 12 tahun di daerah Jakarta Timur.

Berdasarkan informasi yang dibeberkan Sarlito Wirawan, Psikolog Universitas Indonesia kepada wartawan, Baekuni adalah anak seorang petani dari Magelang.

Masa kecilnya tidak suka dan selalu diolok-olok oleh teman-teman sekolah, lantaran tidak pernah naik kelas. Karena tidak naik kelas, Baekuni mengakhiri pendidikannya di kelas 3 SD.

Setelah berhenti sekolah, Baekuni merantau ke Jakarta pada usia yang masih benar-benar muda, 12 tahun.

Kerasnya kehidupan di Jakarta memaksa Baekuni hidup menggelandang dan mengais rezeki dari mengamen.

Hampir semua tindakan kekerasan dialami Baekuni, lebih-lebih dia juga pernah menjadi korban sodomi.

Setelah itu, Baekuni berjumpa bersama dengan Cuk Saputra, selagi itu dirinya diminta untuk pelihara kerbau di Kuningan, Jawa Barat.

Di kota ini, Baekuni berjumpa bersama dengan jodohnya. Sayang, sepanjang menikah bersama dengan istrinya, Baekuni tidak dapat jalankan pertalian sebagai suami istri.

Setelah istrinya meninggal, Baekuni ulang ke Jakarta dan mencari peruntungan baru.

Dia mengawali hidup baru sebagai pedagang rokok di Terminal Pulogadung. Selain menjadi pedagang, dia juga melindungi anak-anak jalanan.

Di sinilah, hasrat penyimpangan seksualnya keluar.

Saat permintaan seksualnya naik, dia dapat memanggil tidak benar satu anak-anak jalanan yang dia pelihara.

Awalnya dia cuma menghendaki untuk memenuhi hasrat seksual menyimpangnya, hingga kelanjutannya dia jadi membunuh 7 dari anak-anak jalanan.

Aksi pembunuhan dan mutilasi yang dilaksanakan Baekuni terkuak pada Jumat, 8 Januari 2010, selagi seorang saksi menemukan kardus berisi potongan tubuh korban mutilasi Baekuni.

Ironisnya, jenazah yang ditemukan itu ternyata bukan korban pertama Babe.

Berdasarkan catatan Mahkamah Agung, Babe sudah menggerakkan aksi mirip sejak 1993. Namun tersedia sumber lain yang menyebut bahwa bocah yang bernama ARS yang tewas di tahun 1998 adalah korban pertama Babe.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan menyebutkan, terdapat 14 bocah berusia 6 hingga 12 tahun dibunuh dan disetubuhi oleh Babe.

Dari 14 bocah, empat di antaranya adalah korban pembunuhan dan mutilasi.

You May Also Like

More From Author