Pembunuhan yang Belum Terpecahkan di Era Victoria
dunialain.xyz – Pembunuh populer dari jaman Victoria adalah Jack the Ripper. Pembunuhan keji yang dilakukannya berlangsung di Whitechapel, kawasan miskin di East End, London, terhadap tahun 1888.
Jack the Ripper berhasil menipu polisi sebab identitasnya tidak dulu teridentifikasi. Meskipun persoalan berikut sudah diselidiki oleh para detektif, baik amatir maupun profesional, sepanjang lebih dari 100 tahun, tetapi pelakunya masih jadi misteri.Salah satu alasan mengapa Jack the Ripper tidak dulu tertangkap adalah, sebab ia melaksanakan mutilasi terhadap korban-korbannya.
Di jaman Victoria, pembunuhan brutal sebetulnya seringkali lolos dari tangkapan polisi, dan bukan persoalan Jack the Ripper saja. Era Victoria adalah zaman yang dianggap memadai beresiko untuk menjalani hidup. Bukan saja di jalanan London yang kejam, tetapi terhitung di seluruh Inggris dan luar negeri. Berikut adalah sebagian pembunuhan populer yang belum tertanggulangi di jaman Victoria.
1. John Gill
John Gill dibunuh di umur 7 tahun. Bertepatan dengan kehadiran Jack the Ripper yang selagi itu mengintai London terhadap musim gugur tahun 1888. Itu sebabnya, banyak orang yang menghubungkan pembunuhan Gill dengan persoalan Jack The Ripper lainnya.Menurut Lauren Padgett dari Leeds Trinity University, Gill hilang terhadap 27 Desember di Bradford, utara London.
Gill ditemukan di sebuah kandang dekat rumahnya terhadap tanggal 29 Desember 1888, dengan mengenakan busana bersih dan rapi. Namun, lengan, kaki, dan telinganya sudah dimutilasi. Organ-organ dalamnya dikeluarkan dan di letakkan di atas tubuhnya. Parahnya lagi, sepatunya dimasukkan ke di dalam dadanya.Polisi selagi itu berkonsultasi dengan seorang pakar kimia profesional.
Metodenya terbilang terlampau mengesankan apalagi hingga selagi ini. Ahli kimia ini memeriksa tubuh dan seluruh area dengan tingkat mikroskopis (ukuran yang terlampau kecil dan tidak dapat dicermati dengan mata telanjang).Ditemukan bahwa bocah laki-laki itu baru saja makan roti berisi kismis tidak lama sebelum saat dia meninggal.
Jasadnya terbungkus koran dari alamat di Liverpool, tetapi nama dan alamatnya fiktif. Kepolisian akhirnya menangkap seorang laki-laki dari wilayah setempat sehubungan dengan pembunuhan tersebut. Namun, bukti-buktinya cuma berbentuk selagi dan tidak tersedia seorang pun yang dulu diadili.
2. Charles Bravo
Charles Bravo meninggal terhadap tahun 1876. Bravo meninggal sebab racun yang dimasukkan ke di dalam air minumnya yang di letakkan di meja samping area tidurnya.
Jenis racunnya adalah antimon, yang membunuh secara perlahan.Pada selagi itu, dipercayai bahwa Bravo bunuh diri dengan sengaja mencampurkan racun berikut ke di dalam minumannya, sebab mengetahui perselingkuhan istrinya. Akan tetapi, dikutip laman Murderpedia, istri Bravo yang bernama Florence dicurigai meracuni suaminya itu.
Sebelumnya, Florence menggugurkan kandungannya dengan seorang dokter yang terhitung merupakan selingkuhannya. Sayangnya, tidak tersedia bukti yang memadai kuat yang menunjang bahwa Florence adalah pelakunya. Kasus ini pun belum terselesaikan.
3. Pembunuhan-pembunuhan yang dianggap korban Jack the Ripper
Kita tidak mengetahui identik berapa banyak orang yang dibunuh Jack the Ripper. Ada lima korban yang dianggap dibunuh, tetapi menurut perkiraan penegak hukum London mencapai sembilan. Akan tetapi, tersedia sebagian korban yang dikaitkan dengan pembunuhan Jack the Ripper.
Emma Elizabeth Smith diserang oleh orang tak dikenal terhadap awal tanggal 4 April 1888. Dia selamat dari serangan dan kekerasan seksual tersebut. Namun, Emma meninggal empat hari kemudian, sebab luka yang dialaminya memadai parah. Sebelumnya, Emma memberi mengetahui pakar bedah Rumah Sakit London bahwa tersedia tiga atau empat orang laki-laki yang menyerangnya.
Berikutnya, tersedia Martha Tabram, ia terbunuh terhadap tanggal 7 Agustus 1888. Awalnya, dia dan seorang temannya menjemput sepasang pelaut di pub Whitechapel. Lalu, tersedia orang tak dikenal yang menusuknya dengan pisau lipat dan satu bayonet. Akibatnya, dia menderita 38 luka tusukan.Alice McKenzie terbunuh terhadap 17 Juli 1889, sebab sejumlah luka tusukan juga.
Kemudian, tersedia korban pembunuhan di Pinchin Street, yang ditemukan terhadap September 1889. Ia tidak dulu teridentifikasi secara pasti, sebab jenazahnya tidak miliki kepala dan kaki. Lalu tersedia Frances Coles, yang terbunuh kira-kira tanggal 12 atau 13 Februari 1891.
Coles masih hidup dikala ditemukan, dan petugas polisi yang berada di TKP selamanya bersamanya alih-alih mengejar pembunuhnya yang melarikan diri.Betapapun mengerikannya pembunuhan-pembunuhan ini, tetapi dianggap tidak memadai brutal untuk mencukupi profil dari korban Jack the Ripper. Jadi, pembunuhan-pembunuhan berikut pun masih belum terpecahkan.