Podcast Yang Memecahkan Kasus 40 Tahun Silam

Podcast Yang Memecahkan Kasus 40 Tahun Silam

Podcast
Podcast Yang Memecahkan Kasus 40 Tahun Silam

dunialain.xyz, Seorang pria Australia dijatuhi hukuman penjara sepanjang 24 tahun gara-gara membunuh istrinya demi dapat hidup bersama dengan muridnya yang waktu itu masih berusia remaja.

Kasus ini menjadi sorotan sesudah podcast The Teacher’s Pet menarik perhatian world dan mendorong penyelidikan baru yang menolong menyatukan cukup bukti untuk mengajukan tuntutan.

Pada Jumat (02/12), hakim mengambil keputusan Chris Dawson membunuh istrinya supaya dia dapat melanjutkan hubungannya bersama dengan murid sekaligus pengasuh anaknya.

Sebelumnya pria berusia 74 tahun itu telah diputus bersalah pada Agustus 2022, sebagian dekade sesudah nampak spekulasi mengenai menghilangnya sang istri, Lynette Dawson, tahun 1982.

Pengacara Chris Dawson telah mengindikasikan bahwa kliennya barangkali dapat mengajukan banding atas vonis tersebut.

Lynette Dawson berusia 33 tahun saat dia menghilang dari rumahnya di Sydney. Tubuhnya masih belum ditemukan dan semua bukti di persidangan bersifat tidak langsung.

Saat menjatuhkan vonis pada Jumat (02/12), Hakim Ian Harrison mengatakan kejahatan Dawson adalah “kebrutalan demi kepuasan diri sendiri” yang “tidak spontan tetapi tidak juga dapat dihindari”.

Hakim Harrison mengatakan Dawson dapat memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat sesudah 18 tahun, meskipun barangkali dia dapat meninggal di penjara.

Selama persidangan, Dawson membantah dirinya terlibat atas peristiwa hilangnya istrinya. Dawson memperlihatkan bahwa istrinya telah meninggalkan dia dan ke-2 anak mereka – barangkali untuk berhimpun bersama dengan group agama.

Kasus Lynette Dawson yang absurd

21 tahun lalu, wartawan Hedley Thomas terjadi nampak dari kantor polisi Sydney sambil terbelalak. Dia tersentak oleh betapa absurd dan “tidak adilnya” masalah Lynette Dawson, ibu dua anak yang menghilang tanpa jejak pada 1982.

“Seorang ibu muda yang mendedikasikan hidupnya untuk putrinya disebut sebagai perempuan yang tidak pikirkan pada anak, kabur begitu saja… Sementara suaminya menjalin jalinan luar biasa bersama dengan seorang murid perempuan yang usianya separuh usia istrinya,” papar Thomas kepada stasiun televisi Australia, Seven.

Kala itu, hanya sedikit orang yang mendengar masalah Lynette Dawson. Namun, Thomas bertekad menelusuri masalah berikut yang belakangan membawa dampak publik Australia mengenal nama perempuan itu.

Puncaknya terjadi pada Selasa (30/8), saat suami Lynette, Chris Dawson, diputuskan bersalah atas pembunuhan istrinya.

Wartawan Hedley Thomas semakin kagum saat dia menggali masalah Lynette lebih dalam.

Lynette disebut pergi dari rumah bersama dengan hanya berbekal sebagian stel pakaian. Dia tidak membawa koper, perhiasan, atau bahkan lensa kontaknya. Padahal, dia tidak memiliki pekerjaan, mobil, dan uang.

Sejak pergi, perempuan berikut tidak menghubungi siapapun, jika suaminya yang mengkhianati dan mempermalukannya. Tubuhnya tidak pernah ditemukan dan masalah berikut dilandaskan pada bukti sementara.

“Itu terlampau tidak masuk akal. Jika terjadi waktu ini, publik dapat dapat lihat kejanggalannya,” kata Hedley Thomas kepada Australian Broadcasting Corporation.

Kejanggalan itulah yang diamati Hakim Ian Harrison di Mahkamah Agung New South Wales, 40 tahun sesudah Lynette menghilang. Sang hakim berkesimpulan Chris Dawson – yang tergila-gila pada muridnya yang masih berusia 16 tahun – telah membunuh Lynette.

Murid berikut berinisial JC dan baru berusia 16 tahun saat Chris Dawson menjadi mendekatinya, menurut rincian yang dihadirkan didalam persidangan dan lewat podcast investigasi pada 2018 berjudul The Teacher’s Pet.

Chris mulanya memperkerjakan JC sebagai pengasuh anak di rumahnya. Namun, menurut kesaksian remaja perempuan itu didalam persidangan, Chris dan dirinya teratur berhubungan seks di rumah tanpa sepengetahuan Lynette.

Chris Dawson sedemikian terobsesi bersama dengan JC sampai-sampai dia menginginkan remaja berikut sebagai “pengganti” Lynette, sebagaimana dipaparkan Hakim Ian Harrison.

Bahkan, selang tiga hari sesudah Lynette menghilang, JC menetap di rumah Chris Dawson.

Podcast investigasi

Meski pertama kali mendengar masalah Lynette pada 2001, wartawan Hedley Thomas baru menjadi menggalinya lebih dari 15 tahun kemudian.

Saat itu, dua penyelidikan resmi telah merekomendasikan supaya “orang yang dikenal” digugat atas pembunuhan Lynette. Namun, pihak kejaksaan menolak bersama dengan alasan tidak cukup bukti.

Wartawan Hedley Thomas kemudian menjadi mewawancarai teman-teman, keluarga, dan tetangga Lynette. Murid remaja yang belakangan menjadi istri ke-2 Chris Dawson, dengan sebutan lain JC, juga tak luput diwawancarai.

Thomas pun mewawancarai polisi senior yang terlibat didalam investigasi masalah Lynette, komisioner kepolisian Negara Bagian New South Wales, dan juga penyelidik masalah Lynette.

Rangkaian wawancara itu dirangkai untuk kemudian menjadi podcast surat kabar The Australian bertajuk The Teacher’s Pet.

Dalam siniar tersebut, Thomas mengulas perselingkuhan Chris Dawson, klaim-klaim mengenai KDRT pada Lynette, dan tuduhan bahwa Chris sempat perhitungkan untuk menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya.

Dipaparkan pula pengakuan Chris Dawson yang berubah-ubah, penggambaran Chris sebagai pembunuh, dan juga spekulasi bahwa Chris barangkali telah menyingkirkan jasad istrinya.

Saat dirilis pada 2018, podcast yang diproduseri Slade Gibson itu sukses besar.

Serial itu memenangi penghargaan tertinggi jurnalisme Australia dan telah diunduh lebih dari 60 juta kali supaya memuncaki peringkat podcast terlaris di dunia.

Apalagi didalam sebagian bulan sejak podcast itu dirilis, Chris Dawson kelanjutannya digugat.

Banyak pihak kemudian memuji podcast garapan Hedley Thomas mengingat Kepolisian Australia menyelidiki masalah Lynette sepanjang bertahun-tahun tetapi tidak sukses membawanya ke pengadilan.

Pada sidang putusan, Selasa (30/8), adik Lynette, Greg Simms, berterima kasih kepada Hedley Thomas gara-gara telah menambahkan nada kepada mendiang Lynette seraya menghendaki nama mendiang dibersihkan mengingat dia disebut kabur meninggalkan keluarga.

“Mendiang mencintai keluarganya dan tidak pernah meninggalkan mereka atas keinginan sendiri. Kepercayaannya justru dikhianati oleh pria yang dia cintai,” kata Simms.

Jalannya persidangan

Akan tetapi, siniar yang mengangkat masalah Lynette justru diakui berisiko membawa dampak dakwaan pada Chris Dawson digugurkan.

Pengacara Dawson berargumen – sampai ke Pengadilan Tinggi – supaya masalah itu dibatalkan. Mereka berdalih Chris Dawson tidak barangkali dapat disidang secara adil gara-gara podcast bertajuk The Teacher’s Pet.

Pengadilan mengakui podcast The Teacher’s Pet sebetulnya punya masalah gara-gara sebagian alasan, kata Profesor Jeremy Gans dari Melbourne Law School.

Pertama, siniar berikut menyiarkan beraneka konten – dan juga spekulasi – yang tidak dapat diizinkan sebagai bukti didalam persidangan masalah pembunuhan.

Ada pula kegalauan kehebohan seputar podcast dapat membawa dampak calon juri bersikap bias dan mencemari pemaparan para saksi.

Faktor lainnya, Hedley Thomas bekerja serupa baik bersama dengan polisi, supaya kegalauan timbul bahwa sang wartawan telah memengaruhi penuntutan.

Elemen terpenting adalah apa yang disebut Hakim Harrison pada Selasa (30/8) sebagai pendekatan “kurang seimbang” dari Thomas pada masalah tersebut.

“Hakim berpandangan bahwa Hedley Thomas tidak hanya menjadi seorang reporter… Dia mendorong narasi dan terlampau menginginkan menegaskan semua orang, juga jaksa, mengenai kekeliruan Chris Dawson,” kata Profesor Gans.

“Beberapa orang mengatakan dia tidak tertarik pada asas praduga tak bersalah, mereka mempertanyakan etikanya, dan segala macam hal.”

Thomas menyebut sejumlah kritik yang diarahkan padanya tidak adil. Namun, atas arahan jaksa, surat kabar The Australian menghapus podcast The Teacher’s Pet sebelum akan persidangan.

Pengadilan kemudian menunda persidangan, menghendaki penghapusan podcast dapat memberi waktu untuk meredakan spekulasi seputar masalah tersebut. Dawson kemudian diadili hakim tunggal, bukan juri.

Kedua hasil berikut tidak ideal, kata Prof Gans.

Selama penundaan, sejumlah saksi potensial meninggal.

Menurut Profesor Gans, persidangan di hadapan hakim tunggal cenderung tidak berakhir bersama dengan putusan bersalah – hakim, tidak seperti juri, wajib mengatakan alasan mereka dan cenderung memiliki definisi lebih ketat mengenai apa yang dapat disebut keraguan masuk akal.

“Fakta bahwa hakim tidak wajib menambahkan alasan saat pengadilan menghadirkan panel juri, berarti hakim lebih mengandalkan naluri,” kata Prof Gans.

“Saya selalu berpikir bahwa juri barangkali dapat memutus bersalah didalam masalah ini, tetapi hakim terlampau tidak barangkali untuk memutus bersalah.”

Saat hakim memutus Dawson bersalah, Profesor Gans mengaku terkejut.

Namun, tambahnya, vonis semacam ini seringkali lebih enteng untuk digugat bersama dengan pengajuan banding.

“Anda memiliki alasan untuk menyerang, dan Dawson beroleh keuntungan itu sekarang.”

Para pengacara pembela Dawson telah mengindikasikan bahwa klien mereka barangkali dapat mengajukan banding.

Pada akhirnya, Hakim Harrison mendapati bahwa siniar garapan Thomas “mungkin secara keseluruhan atau sebagian telah terlampau menghalau manfaat sebagian bukti”. Dia juga membiarkan banyak Info baru yang diungkap podcast.

Vonis adalah ‘kelegaan luar biasa’

Idealnya, didalam “skenario terbaik”, serial yang mengulas kasus-kasus kejahatan telah memecahkan kasus-kasus yang sejak lama tidak terungkap, membiarkan orang-orang yang dipenjarakan secara salah, dan juga menyingkap pelanggaran oleh penyelidik dan jaksa, kata Profesor Gans.

Dan itulah yang diklaim Thomas telah dia lakukan.

“Pemikiran bahwa proses peradilan hukum [dan] pidana dapat menanggulangi [kasus] ini dan tidak membiarkan apa pun adalah kebohongan – itu bohong,” katanya kepada The Australian.

“Selalu ada lebih banyak materi, lebih banyak saksi yang dapat Anda ajak bicara, lebih banyak bukti yang dapat dikumpulkan. Tujuan utama saya bersama dengan podcast ini adalah untuk selesaikan masalah kejahatan.”

Dia mengaku vonis pada Selasa (30/8) adalah “kelegaan luar biasa”.

“Ketika palu kelanjutannya jatuh pada Chris Dawson dan dia dinyatakan bersalah oleh hakim, itu adalah peristiwa yang kuat,” katanya kepada stasiun televisi Seven.

“Dia telah membawa dampak skenario, memanipulasi, dan berbohong sepanjang setidaknya 40 tahun. Saya menghendaki dia dihukum secara layak untuk itu.”

Chris Dawson dapat menghadapi sidang hukuman pada 11 November 2022.

You May Also Like

More From Author