Cerita Wowon Cs di Balik Pembunuhan Berantai

Cerita Wowon Cs di Balik Pembunuhan Berantai

Cerita
Cerita Wowon Cs di Balik Pembunuhan Berantai

dunialain.xyz – Para tersangka pembunuhan berantai Wowon Erawan dengan kata lain Aki; Solihin dengan kata lain Duloh; dan M Dede Solehuddin menceritakan hal-hal di balik kejahatannya yang ditunaikan dengan berikan racun ke tiga korban. Ketiga korban itu merupakan keluarga Wowon, yang dibunuh di Bekasi, Kamis 9 Januari 2023 lalu.

Ai Maimunah dengan dua anaknya, Ridwan Abdul Muiz (20); dan Muhammad Riswandi (16) tewas akibat meminum racun yang disiapkan Duloh. Demi menutupi kejahatannya, Dede yang ada di lokasi pun berkenan untuk meminum racun tersebut.

“Sudah mengetahui (kopi dicampur racun). (Nekad) Karena anda wajib bertanggung jawab termasuk (kata Duloh), agar anda jadi korban,” ujar Dede kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/2/2023).

Meski tidak mengetahui pengaruh racun itu bisa mematikan, Dede mengaku hanya meminum sedikit kopi tersebut karena diperintah oleh Duloh atas suruhan Aki Banyu sosok fiktif ciptaan Wowon.

“Enggak tahu, karena sengaja minumnya sedikit saja setengah. Enggak nolak, karena aku disuruh mirip Pak Duloh, Pak Duloh disuruh Aki Banyu,” tutur Dede.

Sementara, Duloh mengatakan, rancangan pembunuhan tiga korban itu atas perintah Aki Banyu kepadanya. Dia pun belanja racun yang dapat dicampurkan dengan kopi sesuai perintah tersebut.

“Itu kan Ki Banyu, membeli aja racun tikus tikus termasuk mati itu. Namanya cokler begitu dimakan kan langsung mati,” kata Duloh.

Duloh menerangkan pembunuhan berlangsung kira-kira pukul 03.00 WIB. Dia, membangunkan ketiganya, lalu menyuruh mereka meminum kopi yang sudah diracun. Termasuk menyuruh Dede.

Namun, pembunuhan itu, tidak sesuai rencana. Korban berteriak usai menenggak racun itu.

“Mereka teriak-teriak, aku enggak berhasil membunuhnya. Karena grogi aku kabur ke kontrakan aku di Bekasi, lalu ke Cianjur,” ungkap Duloh.

Lapor ke Wowon

Sedangkan Wowon yang menanti di Cianjur, sudah meraih kabar esok harinya Jumat (10/1). Kalau Duloh gagal membunuh, tetapi selalu yakin dapat tewas.

“Iya. besoknya langsung pulang ke Cianjur ke tempat tinggal gitu (Duloh). Ya mirip Pak Duloh sudah, hanya banyak bergurau enggak mengetahui nanti malamnya pasti sekarat katanya,” ucap Wowon.

Menurut dia, Duloh pun melapor jikalau grogi usai korban berteriak.

“Ya Pak Duloh kekhawatiran jadi grogi gitu. Kan sudah diracun sampai yang ‘Hauuu.. haau,’ sepenuhnya gitu. Jadi grogi dia. (Korban teriak) iya makanya kabur,” kata Wowon.

Sebelumnya, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga jikalau nyatanya Dede sesungguhnya sudah mempersiapkan skenario dengan sengaja turut jadi korban.

“Kalau alasannya kan untuk menghalau jejak, seakan-akan dia itu untuk menghalau jejak lah agar nggak ketahuan bahwa dia turut meracun,” kata Panjiyoga kala dihubungi, Sabtu (21/1).

Peran Tersangka

Menurut Panjiyoga, demi menutupi kejahatan, Dede nekat turut meminum kopi memuat pestisida dengan korban Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20); dan Muhammad Riswandi (16).

Sementara Neng Ayu Susilawati (5) anak dadi Ai Maimunah yang jadi korban selamat dengan Dede. Ternyata hanya minum sedikit berasal dari racun yang ditegaknya.

“Dia minum racun hanya sedikit makannya dia hidup,” jelasnya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengungkap seluruh peran berasal dari tiga tersangka pembunuhan berencana. Dengan peran masing -masing melancarkan aksi meracuni korban sekeluarga di Bekasi.

“Pelaku ada saudara, Wowon Erawan dengan kata lain Aki, Solihin Alias Duloh, dan saudara M Dede Solehudin ketiganya ternyata orang dekat berasal dari para korban,” kata Fadil kala jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1).

Berawal berasal dari Duloh, menarasikan dirinya untuk bisa meningkatkan kekayaan seseorang. Lalu menyuruh Aki untuk mencari korban, disaat korban sudah menjadi ditipu oleh Duloh barulah para korban direncanakan dibunuh.

Nyatanya pembunuhan tidak hanya menyasar kepada korban, tetapi orang yang mengetahui kejahatan mereka tak luput jadi sasaran. Seperti Ai Maimunah (40); Ridwan Abdul Muiz (20); dan Muhammad Riswandi (16).

Dianggap Berbahaya

Mereka dibunuh dengan langkah diracuni, karena dianggap berbahaya mengetahui kejahatan yang ditunaikan para tersangka. Atas tindak pidana penipuan berkedok supranatural demi memberi tambahan kekayaan.

“Maka, Aki melaporkan kepada Duloh, maka Duloh yang mengeksekusi dengan mengajak korban ke rumahnya. Dikasih minum racun, dan orang yang mengetahui pun dianggap berbahaya (3 korban diracun di Bekasi) maka dapat dihilangkan,” jelasnya.

Maka skenario pembunuhan kemudian disusun Aki yang dianggap jadi otak pembunuhan. Dengan berperan pemberi instruksi sekaligus pemberi dana untuk laksanakan pembunuhan.

Sementara Duloh bertugas mengantar ketiga korban berasal dari Cianjur ke Kontrakan di Bekasi yang jadi TKP pembunuhan. Lalu tersangka lain, M Dede Solehudin bertugas menggali lubang di TKP, serta menyajikan kopi yang dapat dikasih racun untuk ketiga korban.

“Dan berasal dari hasil kontrol para tersangka mengakui sesungguhnya pernah laksanakan modus yang sama, laksanakan pembunuhan,” jelasnya.

Sedangkan berasal dari tersangka Dede sendiri yang kedapatan jadi korban keracunan. Ternyata turut menegak minuman racun tersebut sampai dirinya turut dirawat.

“Jumlah korban pembunuhan berantai di bekasi, 3 orang meninggal dunia. 1 selamat. Walaupun 1 selamat ini patut dianggap terlibat tindak pidana penipuan. Kemungkinan dapat kita sidik,” sebutnya.

You May Also Like

More From Author