Kasus Pembunuhan Misterius Yang Belum Terpecahkan

Kasus Pembunuhan Misterius Yang Belum Terpecahkan

Kasus
Kasus Pembunuhan Misterius Yang Belum Terpecahkan

dunialain.xyz, Kasus pembunuhan kopi sianida, pembunuhan Wayan Mirna Salihin oleh Jessica Kumala Wongso ulang viral sehabis sarana streaming Netflix menayangkan serial dokumenter kriminal yang bertajuk “Ice Cold: Murder, Coffee, plus Jessica Wongso”.

Pada kasus tersebut, Jessica Wongso divonis penjara selama 20 th. sehabis dinyatakan sebagai pelaku pembunuh Mirna.

Usai menyaksikan film dokumenter tersebut, banyak warga Indonesia yang mengutarakan perspektif dan opini masing-masing di media sosial Twitter.

Salah satu topik yang ramai dibahas adalah kecurigaan atas Jessica Wongso yang dituding sebagai pelaku pembunuhan.

Kasus pembunuhan sianida bukan menjadi hanya satu kasus pembunuhan misterius yang dulu berlangsung di Indonesia. Jika menelisik ke belakang, tetap banyak kasus pembunuhan misterius di Indonesia yang tetap belum tertanggulangi sampai kala ini.

Lantas, kasus misterius apa saja yang dulu berlangsung di Indonesia? Berikut daftar lengkapnya.

Kasus Misterius di Indonesia

Berikut adalah 8 kasus pembunuhan misterius di Indonesia yang sampai kini tetap belum terpecahkan:

1. Kasus Misterius Akseyna Ahad Dori

Kasus misterius yang dulu berlangsung di Indonesia yang pertama adalah kematian Akseyna Ahad Dori yang ditemukan meninggal dunia di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, terhadap 26 Maret 2015.

Pria yang kala itu menempuh pendidikan di jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA UI itu pertama kali dianggap melakukan aksi bunuh diri.

Namun sehabis penyelidikan lebih lanjut, munculah sebuah dugaan bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan.

Salah satu barang bukti yang dianggap janggal oleh pihak kepolisian adalah surat wasiat yang dianggap bukanlah tulisan tangan Akseyna sendiri.

Meski pihak kepolisian yakin bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan, sampai kala ini mereka tetap belum bisa mendapatkan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Akseyna.

2. Kasus Pembunuhan Wartawan Fuad Muhammad Syafruddin (Udin)

Fuad Muhammad Syafruddin atau biasa dipanggil Udin adalah wartawan surat kabar harian asal Yogyakarta, Bernas.

Selama bekerja sebagai wartawan, Udin telah menulis banyak laporan yang membuat penguasa politik panas.

Sebelum meninggal, Udin dikabarkan tengah melakukan liputan penentuan Bupati Bantul untuk jaman jabatan 1996-2001. Pada jaman itu, penentuan dianggap alot dan rumit, sebab terdapat tiga calon yang seluruhnya berlatar belakang militer.

Salah satu calon yang mencolok adalah Sri Roso Sudarmo yang sempat dikabarkan telah dipindahtugaskan ke daerah lain. Tapi entah mengapa, perihal yang berlangsung justru sebaliknya.

Akhirnya, Udin membuat banyak laporan bersama beraneka kritik pedas, mulai berasal dari “Tiga Kolonel Ramaikan Bursa Calon Bupati Bantul” sampai “Isak Tangis Warnai Pengosongan Parangtritis.

Sebelum meninggal, Udin sempat pulang kerumah terhadap tanggal 13 Agustus 1996. Saat itu dia keluar tegang dan gelisah, seperti paham apa yang bakal berlangsung terhadap dirinya.

Benar saja, terhadap malam itu dia diserang oleh pria tak dikenal. Kepalanya dihantam dan perutnya disodok besi. Udin yang terluka kritis segera di bawa ke RSU Jebugan Bantul sebelum saat selanjutnya dipindahkan ke RS Bethesda Yogyakarta.

Tiga hari sehabis mendapat perawatan intensif, Udin dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RS Bethesda, tepatnya terhadap Jumat 16 Agustus 1996 terhadap pukul 16.50.

Polisi selanjutnya sukses menangkap pelaku pembunuhan Udin yang bernama Dwi Sumaji dengan kata lain Iwik yang bekerja sebagai sopir di perusahaan iklan.

Tapi sayangnya, Iwik cuman tumbal. Iwik mengaku di didalam persidangan bahwa dirinya diancam dan dipaksa mengaku telah membunuh Udin.

Pada November 1997, pengadilan selanjutnya memvonis bebas Iwik. Majelis hakim berpendapat tidak tersedia bukti yang menguatkan Iwik adalah pelaku pembunuhan.

3. Kasus Setiabudi 13

Pada 23 November 1981, penduduk Jakarta dikejutkan bersama penemuan jasad seorang pria di trotoar yang berada di jalur Jenderal Sudirman, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Korban pembunuhan itu ditemukan terhadap dua karton tidak serupa didalam suasana telah terpotong-potong dengan kata lain dimutilasi. Berbagai sumber menunjukkan bahwa korban dianggap dipotong bersama gunakan gergaji besi.

Bahkan almarhum dr Abdul Mun’im Idris, pakar forensik legendaris berasal dari RSCM, yang bertugas memeriksa korban mutilasi itu menjelaskan bahwa si pembunuh tidak hanya memutilasi korban saja, namun terhitung menyayat dan membicarakan semua daging berasal dari tulangnya.

Wajah, telapak tangan, dan telapak kaki tetap utuh. Seluruh anggota tubuh lainnya disayat-sayat seperti kambing guling.

Seluruh keterangan Mun’im Idris ini dibukukan bersama judul ‘Indonesia X-File’ ynag terbit terhadap Juni 2013. Muni’im terhitung menduga bahwa pelaku mutilasi lebih berasal dari satu orang. Sebab, mengerat tulang dan terkelupas mayat bukanlah pekerjaan mudah.

Sampai kala ini, pihak kepolisian tetap belum mendapatkan titik terang siapa sosok pembunuh sadis tersebut.

4. Kasus Misterius Shella, Waria

Pada 25 November 2015, warga Kelurahan Ceger, Cipayung dikejutkan bersama penemuan mayat yang tergeletak di atas Jembatan Supriadi II.

Korban diketahui adalah seorang waria bernama Muhammad Safrizal dengan kata lain Shella Aprilia (27).

Menurut saksi setempat, yaitu Zainul (24) dan Yurmadi (49), mereka sempat mendengar suara minta tolong berasal dari atas jembatan. Pada kala itu, kedua saksi tengah berada di bawah jembatan.

Setelah mendengar suara minta tolong, kedua saksi segera naik ke atas jembatan. Di sana, mereka sempat memandang tersedia dua pria bersama gelagat aneh di dekat korban. Tapi sayang, kedua orang itu segera menancap gas bersama gunakan motor berjenis matic.

Pihak kepolisian menunjukkan bahwa Shella bukanlah korban pencurian atau begal. Sebab, semua barang-barang berharganya ditemukan utuh di dekat jasad korban.

Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Husaima terhitung mengutarakan bahwa terdapat luka tusuk di anggota rusuk kiri dan paha kiri. Hingga kala ini, polisi tetap belum paham motif pembunuhan dan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Shella.

5. Kasus Pembunuhan Marsinah

Marsinah adalah seorang buruh pabrik yang bekerja di PT. Catur Putra Surya Porong, Sidoarjo, aktivis terhadap Zaman Pemerintahan Orde Baru dan HAM (Hak Asasi Manusia) serta sebagai penggerak buruh di Indonesia.

Sebelum menghilang, terhadap tanggal 3 dan 4 Mei, Marsinah dan rekan-rekannya tengah melakukan demonstrasi dan menjadi perwakilan perundingan bersama PT. CPD. Namun setelahnya, dia menghilang secara misterius.

Pada tanggal 8 Mei, Marsinah ditemukan di hutan didalam suasana meninggal. Seluruh tubuhnya tergeletak, sekujur tubuhnya penuh luka memar bekas pukulan benda keras dan darah yang berlumuran di sekujur tubuhnya.

Marsinah dianggap telah dibunuh sebab sempat mendesak PT CPS untuk meningkatkan upah buruh cocok Surat Edaran Gubernur KDH Tingkat I, Jawa Timur Nomor 50 Tahun 1992.

Tapi sayangnya, kasusnya tetap misterius sampai kala ini. Untuk mengenang jasanya, nama Marsinah tercatat didalam Catatan Organisasi Buruh Internasional atau International Labor Organization (ILO) bersama nomer 1773.

Catatan itu sekaligus menjadi catatan kelam Republik Indonesia didalam perjuangan buruh dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.

6. Kasus Misterius Sianida Jessica Wongso

Kasus pembunuhan Sianida yang berlangsung terhadap 6 Januari 2016 lantas ulang viral sehabis sarana streaming Netflix menayangkan film dokumenter berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee, plus Jessica Wongso”.

Sebenarnya pihak kepolisian dan pengadilan telah memutuskan Jessica Wongso sebagai pelaku utama. Tapi sehabis film dokumenter itu rilis, banyak penduduk yang mempertanyakan fakta kebenaran yang sebenarnya berlangsung di didalam kasus tersebut.

Sebab, mereka menilai tersedia banyak kejanggalan yang tetap belum terungkap, keliru satunya tidak tersedia bukti secara segera yang menyebut Jessica adalah pembunuhnya.

Tidak hanya itu saja, para pemirsa terhitung mempertanyakan alasan kenapa ayah Mirna yang enggan melakukan autopsi jenazah Mirna dan condong fokus memenjarakan Jessica Wongso.

7. Kasus Pembunuhan Munir

Kasus pembunuhan Munir menjadi kasus paling misterius yang dulu berlangsung di Indonesia.

Pria bernama lengkap Munir Said Thalib ini dikenal sebagai aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) terkemuka sekaligus pendiri dan Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).

Bahkan dia terhitung sempat mengatasi kasus pembunuhan Marsinah yang sempat heboh di th. 1992.

Sebelum meninggal dunia, Munir tengah melakukan perjalanan berasal dari Indonesia menuju Amsterdam terhadap tanggal 7 September 2003.

Saat pesawat take-off, seorang awak kabin melaporkan bahwa tersedia seorang penumpang yang tak lain adalah Munir tengah menderita sakit. Munir selanjutnya dipindahkan ke sebelah penumpang yang berprofesi sebagai dokter.

Naas, dua jam sebelum saat mendarat di Amsterdam, Munir dinyatakan meninggal dunia. Munir sempat dianggap meninggal dunia akibat serangan jantung.

Tapi sehabis itu, pihak kepolisian Belanda yang melakukan penyelidikan kasus Munir mendapatkan jejak senyawa arsenik di didalam tubuhnya.

Atas pernyataan itu, kasus ini menjadi viral dan membuat kontroversi besar di Indonesia dan internasional. Sebab, Munir kala itu dikenal sebagai pengkritik pemerintah Indonesia yang terlibat bersama pelanggaran HAM.

Ada banyak nama tersangka di didalam kasus ini. Namun pihak kepolisian tetap belum sukses mengutarakan identitas pembunuh dan dalang berasal dari kasus pembunuhan Munir.

8. Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Kasus pembunuhan ibu dan anak berinisial TH (55) dan AMR (23) di Subang terhadap 18 Agustus 2021 lantas tetap belum terungkap.

Jasad ibu dan anak ini ditemukan didalam suasana tak berbusana oleh sang suami, Yosef, di sebuah mobil mewah yang terparkir di rumahnya.

Polisi segera melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memeriksa lebih berasal dari 100 saksi. Tapi sayang, polisi tetap belum mendapatkan titik terang perihal pelaku dan motif pembunuhan sadis itu.

You May Also Like

More From Author