Pembantaian di Gaza Harus Dihentikan

Pembantaian di Gaza Harus Dihentikan

Pembantaian
Pembantaian di Gaza Harus Dihentikan

dunialain.xyz – Dunia internasional mengecam pembantaian Israel yang dilaksanakan tetap menerus di Gaza. Qatar dan Yordania terhitung di antara lebih dari satu negara yang mengutuk serangan Israel teranyar yang menghantam sekolah yang dijadikan kamp pengungsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Rabu (11/9/2024).

Badan-badan PBB dan kelompok-kelompok hak asasi internasional terhitung mengutuk serangan itu. Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut serangan itu sebagai “pembantaian yang mengerikan” dan menyerukan penyelidikan PBB yang independen.

“Pembunuhan yang tak berujung dan tidak masuk akal, hari demi hari,” kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.

“Staf, tempat, dan operasi kemanusiaan sudah diabaikan secara terang-terangan dan tanpa henti sejak awal perang,” lanjutnya.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (Dirjen WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan pembantaian di Gaza perlu dihentikan.

“Tidak ada kalimat yang dapat melukiskan kengerian dan hilangnya nyawa yang sebetulnya di Gaza,” tulisnya di X. “Rumah sakit, sekolah, dan daerah penampungan sudah berulang kali dibombardir, yang memicu kematian warga sipil dan pekerja kemanusiaan,” lanjutnya.

William Deere, direktur Kantor UNRWA di Washington, menyatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan Israel sudah menargetkan keseluruhan 190 sarana yang dikelola PBB selama perang, banyak di antaranya lebih berasal dari sekali.

Dia menyatakan kematian enam bagian staf memicu jumlah karyawan UNRWA yang tewas di Gaza jadi 220 yang merupakan jumlah tertinggi didalam sejarah PBB.

“Namun, staf kami berada di garis depan, dan mereka tidak bakal mundur, mereka tidak bakal berhenti melaksanakan pekerjaan mereka,” terangnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam kurangnya akuntabilitas atas pembunuhan pekerja kemanusiaan di Gaza dan menyerukan penyelidikan yang efektif atas kematian mereka.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyatakan dia “sangat marah” atas pembunuhan staf UNRWA, seraya mengimbuhkan bahwa pengabaian terhadap prinsip-prinsip basic hukum humaniter internasional, khususnya pemberian warga sipil, tidak dapat dan tidak boleh diterima oleh masyarakat global.

Abdullah Al-Arian, asisten profesor sejarah di Universitas Georgetown di Qatar, meyakinkan Israel sudah melalui batas-batas yang dapat diterima oleh masyarakat internasional dan meningkatkan kekerasan di Gaza.

“Beginilah tepatnya bagaimana kampanye genosida berlangsung,” katanya kepada Al Jazeera.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan terhadap Kamis (12/9/2024) bahwa serangan Israel yang sudah berjalan selama 11 bulan di Gaza kini sudah menewaskan sekurang-kurangnya 41.118 orang dan melukai 95.125 lainnya.

You May Also Like

More From Author