Pembantaian Sekolah Paling Mengerikan dalam Sejarah

Pembantaian Sekolah Paling Mengerikan dalam Sejarah

Pembantaian
Pembantaian Sekolah Paling Mengerikan dalam Sejarah

dunialain.xyz – Tepat hari ini, pada Rabu, 18 Mei 1927, kurang lebih 97 tahun yang lalu, pembantaian tragis yang menewaskan 38 anak dan 5 orang dewasa udah terjadi.

Pagi hari di musim semi tahun 1927 yang sangat indah, berubah jadi kelabu akibat insiden tersebut.

Dilansir berasal dari The Washington Post, Sabtu (18/6/2024), Sekolah Konsolidasi Bath di East Lansing, Michigan, tengah mengadakan ujian akhir. Sebelum bel pagi berbunyi, anak-anak berlarian dan bermain di halaman. Suara tawa riang mereka pun terdengar.

“Sedikit pun tidak terbayangkan oleh pikiran mereka, seperti halnya seperti kita semua, bahwa takdir mereka udah dekat, bisa saja dalam saat setengah jam ulang mereka dapat beristirahat dalam keabadian bersama teman-teman sepermainannya,” kenang seorang murid berusia 15 tahun bernama Martha Hintz dalam sebuah tulisan.

Ketika para siswa dan guru udah duduk di area kelas mereka, sebuah ledakan besar meruntuhkan dinding dan langit-langit.

Sekolah udah diledakkan oleh seorang bagian komite sekolah dalam keadaan marah, tetapi belum tersedia yang tahu bersama jelas.

Satu-satunya hal yang pasti adalah bahwa anak-anak dan para guru terluka, dan yang lainnya tewas atau sekarat.

“Kami merasa berlari sambil berteriak dan menangis dalam tarikan napas yang sama, lebih dari satu orang berlari menuju pintu saat yang lain menuju jendela,” tulis Hintz, seorang siswa kelas sembilan, dalam sebuah esai yang diterbitkan dalam sebuah buku berjudul, “Bencana Sekolah Bath.”

Setelah berada di luar, dia mengingat “Dari segala arah, kita mampu menyaksikan orang-orang berdatangan, lebih dari satu berlari bersama kecepatan maksimal, dan yang lainnya mobilisasi mesin, berharS dan berdoa supaya anak atau teman mereka tidak termasuk di antara yang tewas.”

Pelaku Membunuh Istrinya

Setiap kali berjalan pembunuhan massal di sekolah, tersedia permintaan untuk menggambarkan perihal selanjutnya sebagai yang paling besar atau terburuk dalam sejarah.

Hal itu berjalan termasuk saat penembakan tahun 2007 di Virginia Tech, di mana siswa senior Seung Hui Cho menewaskan 32 orang dan dirinya sendiri.

Media pada saat itu – dan pada tahun 2015 – menggambarkan peristiwa selanjutnya sebagai “pembantaian sekolah terburuk di negara ini.” Sebuah surat kabar di Virginia memuat berita utama bersama tajuk yang artinya “Amukan Terburuk di Negara Ini.”

Tapi mereka salah. Betapapun mengerikan dan dahsyatnya perihal pada 16 April 2007 itu, itu bukanlah pembunuhan massal terburuk di lingkungan sekolah.

Perbedaanya adalah ledakan mengerikan ini sering dilupakan, yaitu ledakan di Bath Consolidated School 97 tahun yang lalu.

Hari itu, petani lokal Andrew Kehoe, yang marah bersama pajak yang digunakan untuk pengembangan sekolah, membunuh istrinya dan lantas meledakkan gedung sekolah sebelum melakukan hal yang serupa pada mobilnya yang tengah ia tumpangi. Secara keseluruhan, 45 orang tewas, di antaranya 38 anak-anak.

Setelah pengeboman, sebuah sinyal yang ditemukan diikatkan pada pagar di lahan pertanian Kehoe bertuliskan, “Penjahat dibuat, bukan dilahirkan.

Peristiwa di Bath tidak menyebabkan perbincangan tentang kesehatan mental, tidak serupa bersama kejadian-kejadian penembakan di sekolah yang berjalan lantas seperti di Columbine High School, Virginia Tech, Sandy Hook Elementary, dan penembakan massal di sebuah sekolah basic di Uvalde, Texas.

Artikel berasal dari New York Times pada saat itu menyebut Kehoe sebagai “maniak Michigan” dalam judulnya dan sebagai “orang gila” dalam kalimat pertama.

Detail Menyakitkan

Monty Ellsworth, tidak benar satu tetangga Kehoe, yang lantas menulis “The Bath School Disaster,” menggambarkannya sebagai “setan terburuk di dunia.”

Ibu Kehoe udah meninggal dikala dia tetap kecil, dan dia tidak akur bersama ibu tirinya, tulis Ellsworth.

Dia menceritakan sebuah kisah yang diceritakan oleh mantan tetangga dan teman sekelas Kehoe kepadanya tentang hari dikala ibu tiri bocah itu menyalakan kompor minyak dan meledak, membakarnya: “Andrew berdiri dan melihatnya terbakar lebih dari satu saat dan lantas dia mengambil alih seember air dan menyiramnya.

Hal itu menyebarkan api dan memperburuk keadaan. Ibu tirinya meninggal dikarenakan efeknya. Meskipun tidak pernah tersedia persoalan tentang hal itu, para tetangga berpendapat bahwa Andrew sesungguhnya tahu suatu hal yang tidak benar bersama kompor tersebut.

Dalam buku tersebut, Ellsworth menggambarkan detail yang sangat menyakitkan tentang mereka yang terbunuh di sekolah yang mendidik lebih berasal dari 300 siswa sekolah basic hingga sekolah menengah tersebut.

Seorang guru yang ditemukan bersama anak di pelkannya, seorang anak perempuan kelas enam yang berbakat dalam piano dan udah memetik sebuket bunga lili di pagi hari, seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang gemar bermain bisbol dan sebelum ia pergi ke sekolah ia berkata, “Selamat tinggal mama, aku dapat baik-baik saja.”

Yang termasuk terbunuh pada hari itu adalah pengawas sekolah, Emory Huyck. Dia mempunyai pertalian yang penuh bersama perbincangan bersama Kehoe, sebagai bendahara dewan sekolah pada tahun 1924.

Huyck selamat berasal dari ledakan tersebut, tetapi terbunuh dikala Kehoe meledakkan mobilnya. Selain Huyck, Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun termasuk terbunuh saat itu.

You May Also Like

More From Author