Tragedi Genosida Terkejam Di Dunia
dunialain.xyz, Tragedi Genosida – Genosida terkejam di dunia ini tidak cuma memakan terlampau banyak korban, tapi termasuk mempunyai latar belakang cerita yang terlampau mengganggu. Jangan dilanjutkan jika Anda jadi tidak nyaman.
UN Women, menyebut dua ibu terbunuh setiap jam dan tujuh perempuan tewas setiap dua jam akibat serangan Israel di Jalur Gaza.
Sebelumnya, UN Women mencatat terkandung 650 ribu perempuan dan anak perempuan yang memerlukan dukungan kemanusiaan di Gaza.
Setelah serangan Israel, jumlah selanjutnya kini menjadi 1,1 juta orang ,termasuk hampir 800 ribu perempuan yang menjadi pengungsi di di dalam negeri.
Berita ini menjadi kekuatiran publik.
Sebelumnya, UN Women melaporkan bahwa korban konflik Israel-Hamas sebelumnya didominasi oleh laki-laki sebanyak 67 prosen dan tidak cukup dari 14 prosen adalah perempuan dan ana-anak.
Tapi sehabis pertempuran teranyar pada 7 Oktober 2023 kemarin, hasil laporan teranyar mengutarakan bahwa sebanyak 67 prosen warga sipil yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak.
Deretan Genosida Terkejam di Dunia yang Paling Mengerikan
Kata “genosida” berasal dari bhs Yunani, yaitu “genos” yang artinya ras, suku, atau bangsa, dan “cide” berasal dari bhs Latin yang artinya pembunuhan.
Singkatnya, genosida adalah pembunuhan secara massal dengan maksud untuk memusnahkan suatu grup tertentu.
Istilah ini pertama kali didengar sejak tragedi pembantaian kaum Yahudi di Jerman oleh Adolf Hitler dan grup Nazi.
Aksi genosida terlampau bertentangan dengan komitmen HAM (Hak Asasi Manusia) dan termasuk salah satu kejahatan terberat.
Tapi sampai selagi ini, masih banyak grup yang melakukan aksi genosida untuk memusnahkan suatu kelompok, seperti yang terjadi di Palestina.
Selain konflik Israel-Palestina, masih banyak tragedi genosida yang pernah terjadi di dunia. Berikut deretan genosida terkejam di dunia:
1. Genosida Rwanda
Genosida Rwanda adalah sebuah aksi pembantaian 800.000 suku Tutsi dan Hutu oleh sekelompok ekstremis Hutu yang dikenal sebagai Interahamwe.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 6 April 1994, ketika Presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana menjadi korban penembakan selagi berada di pesawat terbang
Sumber menyebut bahwa moment itu merupakan wujud protes pada rancangan Presiden Habyarimana untuk masa depan Rwanda.
Pasalnya, Habyarimana berencana melakukan persatuan etnis di Rwanda dan membagi kekuasaan kepada etnis-etnis itu.
Genosida terkejam di dunia ini terjadi sepanjang 100 hari cuma untuk memusnahkan etnis Rwanda saja.
Semua orang dibunuh secara keji tanpa mempedulikan status, harta, agama, dan lainnya.
Selama seratus hari pembantaian, tercatat tidak tidak cukup dari 800.000 jiwa etnis Tutsi menjadi korban pembantaian.
Sayangnya, aksi genosida di Rwanda ini tidak mendapat perhatian besar dari dunia internasional.
Sebab, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis menilai negara ini tidak mempunyai nilai strategis di mata internasional, sehingga mereka melupakan keadaan yang mengerikan ini.
2. Genosida Namibia
Peristiwa ini terjadi selagi Perang Wateberg pada Agustus 1904, di mana lebih kurang 80.000 orang Herero melarikan diri dan dikejar oleh pasukan Jerman sampai ke daerah yang dikenal sebagai Gurun Kalahari.
Dari 80.000 orang yang lari, cuma 15.000 orang saja yang selamat dari serangan Jenderal Jerman Lothar von Trotha yang ditugaskan untuk memusnahkan warga pribumi Namibia.
Setidaknya ada 60.000 orang dari suku Herero dan 10.000 orang dari suku Nama dibunuh secara massal oleh tentara kolonial Jerman.
Tentara Jerman itu jadi melancarkan eksekusi massal kepada para pria.
Sedangkan para wanita dan anak-anak diasingkan ke gurun tanpa persediaan pangan sampai ribuan orang meninggal karena kehausan.
3. Tragedi Khmer Rouge
Khmer Merah adalah nama yang merujuk pada anggota Partai Komunis Kamboja.
Nama itu diciptakan pada tahun 1960 oleh Norodom Sihanouk untuk menggambarkan pemberontak negaranya yang heterogen dan komunis.
Peristiwa genosida di Kamboja ini terjadi pada tahun 1975-1979 dan menjadi salah satu genosida terkejam di dunia dan paling mengerikan sepanjang sejarah.
Diperkirakan lebih kurang 1,7 juta orang tewas, atau lebih kurang 21% dari jumlah masyarakat Kamboja.
Rezim Khmer Rouge dibawah pimpinan Pol Pot itu menggabungkan ideologi ekstrim, kebencian etnis, dan kekejian yang tidak manusia yang melahirkan penindasan, penderitaan, dan pembunuhan di dalam skala besar.
Selama di bawah rezim Pol Pot, masyarakat Kamboja dipaksa bekerja tanpa istirahat dan makan yang cukup.
Mengerikannya lagi, warga yang tidak dapat mencukupi keinginan sang rezim langsung dieksekusi.
Menurut catatan sejarah, moment ini sebabkan 1,7 sampai 2 juta orang Kamboja meninggal dunia.
4. Genosida Armenia
Peristiwa Genosida Armenia terjadi sepanjang Perang Dunia I, terlebih pada tahun 1915 sampai 1923.
Selama periode tersebut, diperkirakan lebih kurang 1,5 sampai 2 juta orang Armenia tewas. Korban tewas termasuk warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, dan laki-laki dewasa, yang mengalami pembunuhan massal, deportasi, kelaparan, dan penyiksaan.
Banyak korban tewas akibat keadaan yang terlampau jelek sepanjang moment terjadi, jadi dari kelelahan sampai kelaparan.
5. Holocaust
Peristiwa Holocaust terjadi sepanjang Perang Dunia II, terlebih pada tahun 1941 sampai 1945, di bawah pemerintahan Nazi Jerman.
Selama periode ini, Adolf Hitler dan rezim Nazi melancarkan kampanye sistematis untuk memusnahkan kelompok-kelompok tertentu, terlebih Yahudi.
Diperkirakan bahwa lebih kurang 6 juta orang Yahudi tewas di dalam genosida terkejam di dunia ini. Selain itu, korban lain termasuk kaum Romani, penyandang cacat, komunis, homoseksual, dan grup minoritas lainnya.
Metode pembantaian melibatkan pemanfaatan kamp konsentrasi, kamp pemusnahan (extermination camps), penembakan massal, dan eksperimen medis yang terlampau tidak etis.
6. Rezim Stalin
Pembunuhan massal pada rezim Stalin terjadi pada pertengahan 1920-an sampai 1953 di bawah pimpinan Uni Soviet.
Peristiwa ini termasuk dikenal dengan tindakan represif dan kebijakan politik yang sebabkan penderitaan dan kematian besar-besaran di pada masyarakat Soviet.
Meskipun bukan moment genosida di dalam arti langsung, kebijakan dan tindakan Stalin sebabkan banyak korban.
Satu fase paling kondang dari rezim Stalin adalah “Terror Besar” (Great Purge) yang terjadi pada tahun 1936 sampai 1938.
Selama periode ini, ada kampanye represif massal pada perlawanan politik, di mana jutaan orang dituduh sebagai “musuh negara,” dan banyak yang dihukum mati atau dikirim ke kamp-kamp kerja paksa.
Selain itu, kebijakan kolektivisasi pertanian yang dipaksakan oleh Stalin pada awal 1930-an sebabkan kelaparan massal di Ukraina yang dikenal sebagai Holodomor atau genosida.
7. Genosida Sudan
Genosida terkejam di dunia yang termasuk dikenal dengan konflik Darfur ini terjadi pada awal tahun 2003 di bawah kepemimpinan Omar al-Bashir.
Pada awal konflik, grup pemberontak di Darfur melawan pemerintah Sudan, menuntut hak-hak politik dan ekonomi yang lebih baik.
Pemerintah Sudan, sebagai respons, membentuk milisi Janjaweed yang mendukungnya.
Konflik ini membangkitkan kebijakan dan tindakan yang dianggap sebagai genosida oleh sejumlah pihak.
Berdasarkan perkiraan dari beraneka sumber, termasuk PBB, diperkirakan bahwa puluhan ribu sampai ratusan ribu orang tewas akibat konflik di Darfur.
Banyak orang terpaksa mengungsi atau kehilangan daerah tinggal mereka akibat kekerasan dan kebijakan pembersihan etnis yang ditunaikan oleh pemerintah Sudan dan milisi Janjaweed.
8. Genosida Yazidi di Irak
Peristiwa genosida pada masyarakat Yazidi terjadi di Irak pada tahun 2014, ketika grup militan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) menyerbu dan tempati sebagian besar wilayah Sinjar, yang dihuni oleh komunitas Yazidi.
Serangan selanjutnya sebabkan penderitaan dan pembersihan etnis massal pada Yazidi.
Pada bulan Agustus 2014, ISIS melancarkan serangan di wilayah Sinjar dan mendeklarasikan obyek untuk membunuh atau mengusir Yazidi dari daerah tersebut.
Ribuan orang Yazidi tewas di dalam serangan tersebut, dan ribuan lainnya disita sebagai tawanan atau dijual sebagai budak seks.
Banyak orang Yazidi yang selamat terpaksa melarikan diri ke pegunungan, hadapi keadaan hidup yang terlampau sulit.
9. Genosida Rohingya
Peristiwa genosida pada masyarakat Rohingya terjadi di negara anggota Rakhine, Myanmar, terlebih pada tahun 2017.
Pada selagi itu, pasukan keamanan Myanmar meluncurkan operasi militer besar-besaran sebagai tanggapan pada serangan grup pemberontak Rohingya.
Operasi ini disertai dengan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis dan luas, termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan, dan pembakaran desa-desa Rohingya.
Dalam sebagian bulan, lebih dari 700.000 orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh untuk menjauhkan kekerasan.
PBB dan grup hak asasi manusia menyebut moment ini sebagai salah satu genosida terkejam di dunia.
Jumlah tentu korban tewas sukar ditentukan dengan akurat, tapi perkiraan menyatakan bahwa ribuan orang Rohingya tewas sepanjang operasi militer tersebut.
10. Rezim Mao Zedong
Periode rezim Mao Zedong di Tiongkok terjadi sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949 sampai kematian Mao pada tahun 1976.
Selama masa pemerintahannya, terjadi serangkaian kampanye politik dan kebijakan ekonomi yang mempunyai efek besar pada masyarakat Tiongkok.
Salah satu periode paling dramatis adalah “Revolusi Kebudayaan” yang terjadi dari tahun 1966 sampai 1976.
Mao meluncurkan kampanye ini dengan obyek untuk membersihkan Tiongkok dari unsur-unsur kapitalisme dan tradisional, dan juga untuk memperkuat kekuasaannya.
Revolusi Kebudayaan melibatkan penindasan pada kelompok-kelompok yang dianggap tidak setia pada ideologi komunis Maois, termasuk petani dan elemen-elemen masyarakat lainnya.
Akibatnya, jutaan orang ditahan, diasingkan, atau apalagi dihukum mati. Selain itu, terjadi pengrusakan beraneka segi kehidupan budaya dan ekonomi.