Gerbang Terkuaknya Pembunuhan Berantai

Gerbang Terkuaknya Pembunuhan Berantai

Gerbang
Gerbang Terkuaknya Pembunuhan Berantai

dunialain.xyz – Kasus kematian satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi, yang awalannya dianggap keracunan, ternyata menjadi gerbang masuk polisi mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan komplotan pelaku tindak pidana yang mengaku mampu menggandakan uang.

Kasus bermula pada Kamis 12 Januari 2023, waktu polisi menerima laporan adanya seorang keluarga ditemukan tak berdaya dalam kondisi mulut berbusa di tempat tinggal tinggalnya di Bantargebang, Kota Bekasi.

Satu keluarga itu terdiri berasal dari Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20), Muhammad Riswandi (16), Muhammad Dede Solehudin (34) dan Neng Ayu Susilawati (5).

Sebanyak tiga di pada lima korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantargebang dinyatakan meninggal dunia. Para korban ialah Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Sementara, Dede Solehudin dan Neng Ayu Susilawati menjalani perawatan dan belakangan dinyatakan sehat.

RSUD Bantargebang menunjukkan ada indikasi keluarga tersebut dianggap keracunan.

“Yang memahami pasien yang tempo hari kita tangani itu indikasinya keracunan,” kata Humas RSUD Bantargebang Sandi Romadoni kepada wartawan, Jumat 13 Januari 2023.

Polisi Temukan Kejanggalan

Dalam penyelidikan dan olah area kejadian perkara (TKP) polisi menemukan kejanggalan di mana ditemukan zat-zat beracun di tempat tinggal satu keluarga. Belakangan berasal dari hasil forensik dan laboratorium zat-zat tersebut merupakan racun tikus dan racun hama yakni pestisida.

“Ada kejanggalan, ada racun tikus dan hama, ada lubang kubur di belakang rumah, ada luka-luka di wajah,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Kamis (19/1/2023).

Temuan tersebut menegaskan satu keluarga yang berujung tewasnya tiga orang itu bukanlah keracunan. Melainkan dibunuh oleh seseorang.

“Ditemukan fakta baru bahwa narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati sebab keracunan itu tidak benar, tapi itu pembunuhan. Akan didalami apakah pembunuhan berencana, atau pembunuhan disertai pembunhan lain, atau pembunuhan biasa,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, dalam press conference.

Tiga Pembunuh Ditangkap, Salah Satunya Sang Suami

Tak lama setelah penyelidikan, polisi menangkap dua orang yang berlokasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dua orang itu yaitu Wowon (60) dengan kata lain Aki yang merupakan suami sambung dari Ai Maimunah dan juga Solihin. Saat polisi lakukan interogasi, ternyata Dede Solehudin atau tidak benar satu bagian keluarga yang selamat kala diduga keracunan justru termasuk mengarah kepada tersangka.

“Yang satu (Dede) minum racun sengaja. Minum racun tapi tidak banyak dan ternyata ini termasuk tersangka,” ucap Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Polisi menunjukkan ketiga pelaku ini merupakan orang dekat dari korban keluarga yang meninggal dunia. Bahkan tidak benar satunya merupakan suami sambung dari Ai Maimunah.

“Ditemukan bahwa pelakunya adalah Wowon dengan kata lain Aki, Solihin dan MBE Soleh, ketiganya ternyata orang dekat dari para korban, lebih-lebih tidak benar satu pelaku ini merupakan suami dari korban,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Penangkapan Wowon, Solihin dan Dede Solehudin tidak cuma menguak penyebab kematian satu keluarga di Kota Bekasi. Namun termasuk tidak pidana lainnya yaitu pembunuhan berantai.

Pembunuhan berantai yang dilakukan ketiga tersangka ini terkuak dikala polisi mendalami motif pembunuhan satu keluarga. Ternyata, pembunuhan dilakukan lantaran korban keluarga dianggap berbahaya sebab mengerti ketiga tersangka lakukan tindak pembunuhan lainnya.

“Apa motif pelaku? Ternyata korban (keluarga) dibunuh sebab para tersangka lakukan tindak pidana lain. Mereka (tersangka) lakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Pembunuhan Berantai Berkedok Supranatural

Rupanya dalam keseharian, ketiga tersangka menarasikan diri sebagai orang yang sanggup meningkatkan kekayaan, memotivasi orang lain dan lakukan janji-janji. Namun, bukannya menambahkan kekayaan, ketiga tersangka justru menghilangkan nyawa-nyawa korban penipuannya.

“Mereka lakukan serial killer (pembunuhan berantai) bersama dengan motif janji dikemas supranatural. Jadi perjalanan pembunuhan endingnya ambil uang dari orang yang terpedaya,” tutur Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

“Awalnya penipuan, janji dan impuls kesuksesan hidup, setelah korban serahkan harta benda, selanjutnya dihilangkan (dibunuh), termasuk saksi yang mengetahui,” sambungnya.

Ketiga tersangka ternyata bukan cuma membunuh keluarganya di Kota Bekasi. Melainkan termasuk dulu membunuh enam orang lainnya.

“Jumlah korban tiga orang meninggal di Bekasi, kemudian di Cianjur empat orang, tersedia satu kerangka ulang tengah dalam pencarian dan satu di Garut, udah dikubur setelah ditemukan,” ucap Fadil.

Korban-korban lain itu dibunuh kemudian di kubur

Korban Pembunuhan Merupakan Anggota Keluarga Tersangka

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyatakan korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs merupakan bagian keluarga.

“Yang menjadi catatan kami, korban beberapa besar adalah family tree para tersangka, yaitu istrinya, mertuanya dan anaknya,” ucap Hengki.

Secara rinci, tersebut daftar korban dari para tersangka:

1. Ai Maimunah (40), istri siri dan anak tiri dari Wowon.

2. Ridwan Abdul Muiz (20) anak kandung Ai Maimunah dari suami pertama

3. Muhammad Riswandi (16) anak kandung Ai Maimunah dari suami pertama

4. Lubang Pertama diduga Bayu usia dua tahun.

5. Lubang Kedua diduga atas nama Noneng

6. Lubang Kedua diduga atas nama Wiwik

7. Lubang Ketiga diduga atas nama Fadilah

8. Satu jenazah belum diketahui identitasnya, sempat dibuang ke laut, ditemui warga hingga selanjutnya dikuburkan secara wajar.

9. Belum teridentifikasi.

You May Also Like

More From Author