Kasus Pembunuhan Paling Sadis Di Dunia
dunialain.xyz, BANYAK persoalan pembunuhan di dunia yang dijalankan secara sadis hingga tidak sanggup di terima oleh akal sehat manusia normal. Salah satunya adalah dengan melarutkan tubuh korbannya ke dalam larutan asam.
Berikut adalah 4 pembunuh paling sadis di dunia.
1. Ted Bundy
Bicara soal pembunuh paling sadis di dunia, nama Ted Bundy tentu kerap muncul. Pria kelahiran Vermont, Amerika Serikat (AS), 24 November 1946 ini dijuluki sebagai penjahat paling kondang di akhir abad ke-20. Sejak kecil, Bundy berada di keluarga yang tidak cukup harmonis. Hubungan Bundy dengan bapak tirinya terhitung tidak akur. Hal tersebut membuatnya menjadi tidak yakin diri, tertutup, dan kerap menjadi sasaran perundungan.
Namun demikian, Bundy memiliki nilai and yang menjadikannya banyak disukai orang adalah keterampilannya dalam bersosialisasi. Selain itu, Bundy terhitung dikenal sebagai privat yang sangat cerdas. Ia sukses menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi dan menjalin interaksi dengan lebih dari satu perempuan, seperti pemuda normal.
Rupanya, Bundy kerap lakukan pelecehan seksual dan membunuh lebih dari satu perempuan muda di kira-kira th. 1974 dan 1978. Berbagai sumber menyebut, Bundy terutama dahulu melecehkan korbannya sebelum akan dibunuh dengan langkah dipukul atau dicekik. Setelahnya, jasad korban dimutilasi.
Ia mengakui telah lakukan setidaknya 28 pembunuhan. Akan namun banyak pihak yang yakin bahwa Bundy bertanggung jawab atas lebih berasal dari 100 kematian. Atas perbuatannya itu, ia dijatuhi hukuman mati terhadap 1979 dan dieksekusi di kursi listrik terhadap th. 1989.
2. Jeffrey Dahmer
Selanjutnya, ada nama Jeffrey Dahmer, seorang penjahat asal AS yang ditangkap terhadap th. 1991. Ia telah membunuh 17 orang pria antara th. 1978 dan 1991. Selama itu, ia melacak korban di halte bus atau daerah hiburan malam. Dahmer sebetulnya pintar menarik perhatian korbannya, dengan iming-iming uang atau berhubungan badan.
Melansir Biography, Dahmer mengimbuhkan minuman alkohol yang telah dicampur dengan obat-obatan kepada para korbannya, baru lantas mencekiknya hingga korban meregang nyawa. Tragisnya, Dahmer lakukan pelecehan seksual kepada jasad korban dan memutilasi jasadnya, lantas membuangnya.
Dahmer terhitung kerap menaruh tengkorak korbannya dan mengambil alih foto korban dalam beraneka sistem pembunuhan yang ia lakukan. Pihak berwenang menjatuhi Dahmer dengan hukuman mati terhadap 1991. Namun, ia tewas terhadap th. 1994 sebab dibunuh oleh sesama narapidana.
3. Giovanni Brusca
Brusca adalah pembunuh kejam asal Sicily, Italia yang dijuluki sebagai pembunuh rakyat. BBC menyebut bahwa Brusca mengaku telah lakukan lebih berasal dari 100 pembunuhan, terhitung jaksa anti-mafia, Giovanni Falcone. Kala itu, Brusca letakkan bom di bawah mobil Falcone. Peristiwa tersebut tidak hanya menewaskan Falcone, namun terhitung istri dan 3 pengawalnya.
Serangan sama terhitung dijalankan kepada rekan Falcone, Paolo Borsellino. Karena pembunuhan tersebut, pemerintah Italia mengeluarkan UU anti-mafia teranyar yang sangat keras. Brusca terhitung membunuh anak berusia 11 th. bernama Giuseppe Di Matteo, yang merupakan anak mafia lain. Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi sebab bapak korban yang telah mengkhianati Brusca.
Di Matteo diculik, disiksa, dan dibunuh dengan langkah dicekik. Setelah tewas, tubuhnya dilarutkan dalam cairan asam agar pihak keluaga tidak sanggup menguburkannya. Brusca ditangkap terhadap th. 1996 dan ia menopang penyelidik melacak gangster ganas yang telah lakukan serangan terhadap era 1980-an hingga 1990-an. Ia dijatuhi hukuman 25 th. penjara dan bebas terhadap Juni 2021.
4. Abraham Reles
Abraham atau Abe Reles lahir di Brooklyn, AS, terhadap th. 1907. Ia merupakan gangster sekaligus pembunuh kejam terhadap era 1940-an. Di usianya yang baru menginjak 34 tahun, Reles telah ditangkap sebanyak 42 kali, dan 6 kalinya sebab persoalan pembunuhan. Reles ternyata bekerja sebagai pembunuh bayaran untuk sebuah perusahaan bernama Murder Inc.
Kepada polisi, Reles mengaku bahwa ada 70 persoalan pembunuhan lainnya yang belum terungkap. Pada th. 1941, ia dijatuhi hukuman mati. Sebelum menekuni hukumannya itu, Reles bunuh diri dengan melompat berasal dari lantai 6 sebuah hotel di New York, AS.