Pembunuh Berantai Yang Buron Selama 30 Tahun
dunialain.xyz, 4 Oktober 2019 tercatat didalam peristiwa Negeri Ginseng sebagai momen pengakuan tersangka pembunuhan berantai paling disorot.
Saat itu, mengutip CNN, seorang pria asal Korea Selatan mengakui bahwa ia membunuh 14 korban terhadap 30 th. yang lalu, didalam tidak benar satu kasus pembunuhan berantai paling tenar di negara itu. Namun, dia mengungkap keheranannya gara-gara tidak tertangkap lebih awal.
Lee Chun-jae yang berusia 57 tahun, mengakui pembunuhan itu di hadapan Yoon, cuma satu orang yang dulu dihukum atas tidak benar satu pembunuhan tersebut.
Kasus ini udah jadi misteri yang menghantui Korea Selatan selama bertahun-tahun, khususnya gara-gara 10 pembunuhan yang berlangsung antara th. 1986 dan 1991 di wilayah Hwaseong, yang dikenal sebagai kasus “Hwaseong murders.”
Yoon, yang dibebaskan terhadap th. 2008 setelah 20 th. dipenjara gara-gara kasus pemerkosaan dan pembunuhan th. 1988, sebelumnya adalah cuma satu tersangka didalam kasus ini.
Kasus ini pun selama puluhan th. tetap tidak terpecahkan dan bahkan diangkat didalam film “Memories of Murder” th. 2003 oleh sutradara tenar Bong Joon Ho, yang juga memenangkan Palme d’Or pertama Korea Selatan untuk film “Parasite.”
Tahun 2018, polisi menjadi menyelidiki kembali kasus ini setelah bukti DNA baru menghubungkan Lee bersama beberapa kasus pembunuhan.
Yoon, yang selama bertahun-tahun bersikeras atas ketidakbersalahannya, diberikan pengadilan ulang, di mana pengacaranya berusaha untuk membatalkan vonisnya.
Di pengadilan kembali untuk Yoon itu, Lee mengaku tidak mengerti mengapa dia tidak dicurigai terhadap saat itu, walau memiliki barang bukti korban terhadap dirinya.
Ia menyatakan, “Saya masih tidak mengerti (mengapa saya tidak jadi tersangka). Kejahatan-kejahatan berlangsung di kurang lebih saya, dan saya tidak berusaha keras untuk menyembunyikan barang-barang bukti, jadi saya pikir saya akan tertangkap bersama mudah.” Namun nyatanya, ia terus bebas.
Masih Jadi Misteri Saat Itu
Meskipun kasus ini jadi misteri selama bertahun-tahun, kini pihak berwenang percaya bahwa mereka udah mengidentifikasi pelaku dan sedang berusaha memecahkan teka-teki pembunuhan yang menggemparkan Korea Selatan selama tiga dekade.
Kasus ini udah menciptakan banyak pertanyaan di semua Korea, dan keluarga korban dan juga masyarakat secara luas udah menuntut kebenaran.
Ketika Lee Chun-jae mengimbuhkan pengakuan rinci di pengadilan, bahkan menggambarkan lokasi-lokasi perihal didalam pembunuhan-pembunuhan tersebut, polisi langsung bekerja untuk memverifikasi kebenaran pengakuannya dan memeriksa kembali catatan penyelidikan asli.
Meskipun pengakuan ini jadi langkah menuju kebenaran, sayangnya, Lee tidak akan dihadapkan terhadap tuntutan hukum atas pembunuhan-pembunuhan tersebut.
Ini gara-gara batas saat perundang-undangan Korea Selatan untuk kasus-kasus ini udah berakhir terhadap th. 2006.
Pengacara kriminal yang berbasis di Seoul, Kim Gwang-sam mengungkap bahwa keluarga korban juga tidak akan mampu mengajukan gugatan perdata.
Menurut hukum di Korea Selatan, gugatan perdata kudu diajukan didalam saat 10 th. sejak terjadinya kejahatan.
Meskipun penyelesaian kasus ini akan mempunyai akhir bagi beberapa orang, tetap ada rasa keadilan yang belum terpenuhi bagi banyak orang lainnya, dan pertanyaan mengenai bagaimana pembunuh ini berhasil menjauhkan penangkapan selama bertahun-tahun akan terus jadi misteri yang meresahkan.