Nasib Beruntung Beruang Buntung Selamat dari Pembantaian

Nasib Beruntung Beruang Buntung Selamat dari Pembantaian

Nasib
Nasib Beruntung Beruang Buntung Selamat dari Pembantaian

dunialain.xyz – Seekor beruang madu hampir saja menjadi korban pembantaian di kawasan Suaka Margasatwa Rimbang Baling, Kabupaten Kampar. Satwa bernama latin Helarcticos malayanus itu kini lagi bebas ke habitatnya sesudah diobati petugas.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhetfi Hasibuan menjelaskan, laporan beruang terjerat berasal berasal dari bagian organisasi pecinta lingkungan di Rimbang Baling.

“Ada yang memandang beruang madu terjerat, kondisinya lemas dan beberapa luka,” kata Genman, Rabu siang, 12 Maret 2025.

Petugas Resort BBKSDA setempat menuju wilayah dan mendapatkan beruang dengan posisi terbaring. Kondisinya lemas dengan beberapa luka bekas tombak.

Luka itu tergolong baru supaya petugas menduga ada sejumlah orang ke wilayah untuk mengeksekusi beruang. Orang dimaksud bergegas pergi kala mengerti ada petugas masuk ke hutan.

“Ada yang sengaja menempatkan jerat karena kaki beruang terjerat,” kata Genman.

Sebagai tindak lanjut, petugas berjaga di wilayah supaya beruang safe sembari tunggu petugas medis datang. Sebagian petugas menyisir wilayah untuk mendapatkan jerat lainnya.

Petugas medis dan juga kandang evakuasi tiba di wilayah menjelang sedang malam. Kemudian, beruang dibius dan lukanya diobati oleh petugas.

“Hasil identifikasi, beruang sudah dewasa, kelamin jantan, kaki depan sebelah kiri buntung karena bekas jeratan lama, ada 4 luka baru bekas tombak dan kaki kanan yang terkena jerat terhitung sudah merasa membusuk,” kata Genman.

Selanjutnya, tim mengevakuasi beruang memanfaatkan tandu untuk dimasukkan ke dalam kandang besi. Tim terhitung berusaha menyisir kira-kira wilayah untuk memastikan tidak ada jerat lain yang terpasang.

Beberapa jam kemudian, sesudah dilakukan observasi dan beruang sadar, petugas memutuskan laksanakan lepas liar. Petugas melacak wilayah yang jauh berasal dari gangguan manusia.

“Sudah dilepasliarkan berasal dari wilayah yang jauh berasal dari kegiatan manusia, beruang sudah lagi ke habitat,” imbuh Genman.

You May Also Like

More From Author