Ditemukan di Rumah Pembunuh Berantai Gilgo
dunialain.xyz – Sebuah ruang bawah tanah kedap suara, yang dianggap digunakan pembunuh berantai Amerika Serikat (AS) berjuluk Pembunuh Pantai Gilgo untuk menghabisi para korbannya, ditemukan pada Minggu, (23/7/2023). Polisi menemukan ruangan itu didalam kontrol gunakan anjing pelacak dan sonar penembus tanah di tempat tinggal tersangka.
Tersangka Rex Heuermann, (59), yang merupakan seorang arsitek di Manhattan, New York, dianggap membangun sendiri ruang kedap suara berlapis beton itu di tempat tinggal keluarganya di Long Island. Tidak mengerti apakah ruang bawah tanah itu merupakan salah satu wilayah yang dicurigai polisi sebagai “tempat eksekusi”, atau apakah ruang yang di awalnya dilaporkan menaruh hingga 300 senjata Heuermann.
“Tapi itu bukan cuma ruang tersembunyi – ini adalah lemari besi yang serius,” kata seorang kolega Heuermann,” sebagaimana dikutip New York Post.
“(Ruangan) itu punya pintu brankas tugas berat yang besar. Dia pergi dan menuangkan dinding beton baru, beton didalam kuantitas besar untuk membungkus ruangan ini. Tebalnya kemungkinan 2 atau 3 kaki (antara 60 hingga 90 sentimeter),” kata mantan teman kerja Heuermann itu.
Heuermann, bapak dua anak, udah didakwa atas kematian tiga wanita dan merupakan tersangka utama didalam pembunuhan wanita keempat. Keempat korban adalah bagian dari serangkaian pembunuhan pada 1996 hingga 2011 yang dikenal sebagai “Gilgo Four”.
Polisi melacak bukti apakah yang membuktikan apakah ada korban yang dibunuh di tempat tinggal Heuermann. Mereka mengerahkan anjing pelacak hingga backhoe untuk melaksanakan penggalian besar-besaran di wilayah tersebut.
Heuermann ditangkap di luar kantornya di Midtown Manhattan pada 13 Juli dan didakwa atas kematian Melissa Barthelemy, Megan Waterman dan Amber Lynn Costello, yang mayatnya ditemukan di selama jalur di Pantai Gilgo. Polisi yakin dia termasuk mengenai bersama dengan kematian Maureen Brainard-Barnes – yang paling akhir dari “Gilgo Four.”
Tujuh mayat lainnya termasuk ditemukan di dekat lokasi, yang tetap menjadi bagian dari persoalan yang belum terpecahkan.
Istri Heuermann, yang menurut polisi “jijik” dan “malu” bersama dengan penangkapannya, mengajukan gugatan cerai minggu selanjutnya dan senantiasa bersembunyi walau keluar beberapa kali bersama dengan anak-anaknya dan di luar kantor pengacaranya.
Heuermann mengaku tidak bersalah atas dakwaan di pengadilan. Sedangkan pengacaranya sejak itu menandakan bahwa polisi udah mengabaikan panduan “lebih signifikan” lainnya yang mengarah ke persoalan lain.