Florida Dihantui Pembunuhan Berantai
dunialain.xyz – Kepolisian Tampa, Florida, Amerika Serikat (AS) melakukan pengawalan kepada siswa-siswa di wilayah berikut yang hendak berangkat ke sekolah bersama dengan menggunakan bus. Pengawalan berikut dilaksanakan menyusul ada insiden pembunuhan berantai yang menghantui wilayah tersebut.
Sedikitnya 3 orang tewas tertembak secara misterius didalam radius wilayah sekira 1,6 kilometer didalam rentang sementara kurang dari 2 minggu. Tak hanya melakukan pengawalan pada murid sekolah, polisi juga menerjunkan petugas bersenjata tambahan untuk mengamankan daerah Seminole Heights.
Pihak kepolisian sendiri sudah mengadakan pertemuan bersama dengan warga pada Senin 23 Oktober malam sementara setempat untuk membicarakan insiden pembunuhan berantai itu. Dalam kesempatan tersebut, polisi juga tak ketinggalan berharap masyarakat selamanya berhati-hati dan mengimbuhkan pengarahan sehingga mereka selamanya aman.
“Kami tidak miliki banyak jawaban. Kami menemui warga sebagai tindak lanjut dari semua yang terjadi, tetapi ini jadi sistem yang amat menyita waktu,” ujar Kepala Polisi Tampa, Brian Dugan sebagaimana dikutip dari CNN, Selasa (24/10/2017).
Pembunuhan berantai ini diduga kuat merupakan tindak kekerasan yang dilaksanakan secara acak. Pada Minggu 22 Oktober warga Tampa menyalakan lilin bersama dengan untuk mengenang dan memberi penghormatan kepada para korban pembunuhan yang tidak berdosa.
“Kami tidak takut. Aku yakin si pembunuh tidak akan lolos begitu saja, tidak mungkin kita berdiri di sini kalau kita risau pada mereka,” terang seorang warga yang kehilangan putranya gara-gara jadi korban pembunuhan, Casimar Naiboa.
Putra Casimar Naiboa, Anthony Naiboa jadi korban ketiga didalam urutan pembunuhan yang berlangsung didalam kurun sementara 11 hari. Anthony Naiboa yang baru berusia 20 tahun merupakan penderita autis dan ditembak kala akan naik ke sebuah bus. Ia meninggal pada Kamis 19 Oktober tak lama setelah lulus dari Sekolah Tinggi Middleton.
Anthony Naiboa tewas ditembak sekira 200 mtr. dari tempat tinggal korban pertama. Korban tewas pertama adalah pria berusia 22 tahun bernama Benjamin Mitchell yang dibunuh pada Senin 9 Oktober sementara tunggu bus di halte. Kemudian pada Kamis 11 Oktober, Monica Hoffa yang berusia 32 tahun ditemukan tewas di sebuah lahan parkir kosong sekira 0,5 km dari wilayah tewasnya Mitchell.
Ketiga insiden pembunuhan itu diduga kuat miliki keterkaitan. Kepala Polisi Tampa, Brian Dugan mengaku ia lumayan kecewa gara-gara hingga kini masalah pembunuhan berantai berikut belum mendapatkan titik terang. Ia juga konsisten berharap pemberian dan kerjasama warga sehingga pelaku cepat mampu ditangkap.
“Seseorang sedang meneror lingkungan ini. Kami tidak akan disandera oleh ketakutan. Semua warga diminta untuk menyalakan lampu teras tempat tinggal mereka setiap malam demi keamanan. Kami tidak akan mentolerir teror ini,” tukas Dugan.
+ There are no comments
Add yours