Kisah Mike Tyson Izinkan Pembunuh Berantai Masuk Tempat Latihannya
dunialain.xyz – Ada satu kisah kepolosan Mike Tyson yang tanpa memahami mengizinkan seorang pembunuh berantai masuk ke area latihannya, sebelum saat pelaku dijatuhi hukuman mati. Cerita itu diungkapkan Iron Mike pas berbicara bersama dengan Jimmy Kimmel, belum lama ini. Peristiwa kepolosan Tyson berlangsung pas ia masih aktif sebagai petinju profesional. Saat itu ia seperti ditipu oleh seseorang yang diketahui merupakan pelaku pembunuh berantai dan mengizinkannya masuk ke area latihannya beberapa minggu sebelum saat penangkapannya.
Pelaku tersebut diketahui bernama Dale Hausner. Dia bersama dengan temannya yaitu Samuel Dietman membunuh delapan orang dan melukai 19 orang di Phoenix. Peristiwa ini berlangsung antara th. 2005 dan 2006.
Beberapa minggu sebelum saat penangkapannya, Hausner mewawancarai Tyson sebagai bagian dari pekerjaannya sebagai jurnalis olahraga. Pihak kepolisian setempat sesudah itu menginterogasi Tyson perihal pertemuan singkatnya bersama dengan Hausner.
Dalam keterangannya kepada polisi, Tyson melukiskan Hausner sebagai pria biasa bertubuh kecil dan baik. Dia apalagi tidak memahami apa-apa perihal kondisi pas ia menjawab pertanyaan dari pelaku. “Saya keluar, dan berbicara bersama dengan orang itu (polisi). Ia perlihatkan foto saya dan orang itu dikarenakan tersedia di situs webnya,” kenang Tyson pas ia coba mengingat interaksinya bersama dengan seorang polisi pas berjumpa Hausner dikutip dari SPORTBible, Jumat (30/8/2024).
“Ia berkata, ‘Apakah Anda kenal pria ini?’ Dan saya berkata, ‘Tuan, saya tidak tahu, saya sedang mempromosikan sebuah pertarungan, kalau saya harus menjelaskan suatu hal kepadanya, kalau saya menyinggung perasaannya, saya minta maaf. Saya tidak berniat melakukan itu’. Tapi alangkah kagetnya Tyson pas polisi itu menjelaskan kalau Hausner seorang pembunuh berantai. “Dan polisi itu berkata, ‘Tidak, ia menyukai Anda, Tuan Tyson. Ia tidak menyukai 28 orang yang ia tembak dan delapan orang yang ia bunuh’.”
+ There are no comments
Add yours