Makam Pembunuh Berantai Asal AS Akan Dibongkar
dunialain.xyz – SEORANG pria bernama H.H. Holmes dikenal sebagai seorang pembunuh berantai asal Amerika Serikat (AS). Atas perbuatannya tersebut, pria itu dijatuhi hukuman mati dengan langkah digantung oleh pengadilan. Namun walaupun hingga ratusan tahun berlalu, kematian Holmes masih dicurigai sebagai sebuah tipuan.
Setelah 120 tahun berlalu, cicit dari Holmes diminta untuk melaksanakan penggalian terhadap makam buyutnya itu dengan obyek untuk mengakhiri rumor yang tak kunjung mereda di masyarakat. Dulu pasca-Holmes digantung, sebuah rumor yang tersebar di masyarakat menyatakan bahwa pria kejam itu sukses hindari hukuman dan melarikan diri ke Amerika Selatan.
Baru-baru ini Pengadilan Pennsylvania sudah menyetujui sistem penggalian kuburan Holmes yang dimakamkan di Holy Cross Cemetery. Hal ini lantaran Holmes tetap jadi percakapan masyarakat umum meski kasusnya sudah berlalu lebih dari satu abad.
H.H. Holmes lahir dengan nama lengkap Herman Webster Mudgett terhadap 16 Mei 1861, di Gilmanton, New Hampshire. Ia diketahui terlahir dari sebuah keluarga kaya raya, namun Holmes kecil kerap meraih kekerasan dari ayahnya yang seorang pecandu narkoba. Selain itu, Holmes muda terhitung kerap di-bully dan diintimidasi oleh teman-temannya semasa sekolah.
Holmes adalah anak yang luar biasa cerdas dan terhadap umur dini ia menyatakan ketertarikan terhadap pengobatan. Ia bahkan sudah mencoba melaksanakan operasi terhadap hewan dan mengeksplorasi biologi. Ketika lulus sekolah tingkat atas, pria itu mengganti namanya dari Herman Webster Mudgett jadi Henry Howard Holmes dan mendaftarkan diri di University of Michigan Medical School di Ann Arbor.
Ketika menempuh pendidikan medis, Holmes menjadi melaksanakan tindak kriminal layaknya mengambil mayat baik dari rumah sakit atau kuburan untuk lantas dijual ke sekolah kedokteran atau untuk mengakibatkan klaim asuransi palsu. Setelah lulus, ia menentukan untuk ganti ke Chicago dan lantas bekerja di sebuah apotek.
Beberapa bulan kemudian, pemilik toko obat berikut secara misterius menghilang dan Holmes sukses memastikan istri pemiliknya untuk menjual toko obat tempatnya bekerja. Tak lama kemudian, perempuan itu terhitung menghilang secara misterius dan tidak pernah nampak lagi.
Holmes lalau belanja sebuah tanah kosong di seberang apotek dan membangun hotel bertingkat tiga yang dinamai ‘Castle’. Hotel ini lantas dikenal sebagai ‘Murder Castle’ dan dianggap oleh banyak orang sebagai bangunan paling terkenal di Negeri Paman Sam. Hotel milik Holmes itu terbilang cukup sukses dengan banyaknya tamu yang datang.
Sayangnya, cuma sedikit tamu yang nampak dari hotel milik Holmes didalam kondisi hidup. Holmes ternyata membangun hotel berikut sebagai sebuah labirin dengan lorong-lorong rahasia, kamar kedap suara yang memiliki tabung gas, tangga yang mengarah ke area penyiksaan, tempat pembakaran untuk mengkremasi mayat, dan area untuk melaksanakan eksperimen manusia. Holmes akan melaksanakan eksperimen terhadap korbannya dan lantas menjual tengkorak para tamu ke sekolah kedokteran.
Sebagian besar korbannya adalah perempuan dan hingga hari ini tidak ada yang mengetahui sama juga berapa banyak jumlah tentu orang yang terbunuh di ‘Murder Castle’. Holmes pada akhirnya ditangkap oleh polisi terhadap 17 November 1894 di Philadelphia dan dihukum sebab kecurangan asuransi. Namun setelah polisi melaksanakan penyelidikan mendalam masalah Holmes lebih dari sekadar penipuan asuransi. Ia selanjutnya dijatuhi hukuman mati dan digantung terhadap 7 Mei 1896.
Kala itu, banyak laporan surat kabar yang menyebut terkecuali Holmes memalsukan kematiannya dan melarikan diri ke Amerika Selatan. Kabarnya, Holmes menyogok para penjaga penjara untuk menggantikan dirinya dengan mayat pas dieksekusi supaya ia mampu melarikan diri. Fakta bahwa Holmes berharap untuk peti mati ganda yang dilumuri semen basah makin menguatkan kecurigaan kematian palsunya itu.
Holmes sendiri menambahkan wasiat berikut dengan dalih supaya mayatnya tidak dicuri dan dibedah. Tetapi sebagian besar masyarakat menduganya sebagai upaya supaya jasad Holmes tidak mampu diidentifikasi. Departemen Antropologi University of Pennsylvania akan segera mengakibatkan pemikiran DNA dan mungkin besar akan mengakhiri teori konspirasi apakah Holmes terlampau melaksanakan penipuan atau tidak.