Miliarder Kanada Ini Ternyata Pembunuh Berantai

dunialain.xyz – Enam tahun yang lalu, Dellen Millard adalah bujangan Kanada yang berkualitas.
Selain muda, ganteng dan terlihat ramah, Dellen pun sudah jadi miliarder instan pada usia 27 tahun sehabis ayahnya yang tajir — pemilik firma penerbangan Millard Air— Wayne Millard (71) ditemukan tewas di tempat tidurnya pada tahun 2012. Dugaan polisi: Wayne bunuh diri.
“Dia punyai perasaan sedih yang tersimpan sepanjang hidupnya,” kata Dellen mengaku kepada polisi yang menyelidiki kasus kematian ayahnya.
Tapi, itu bukan tragedi pertama bagi Dellen. Empat bulan sebelum ayahnya ditemukan tewas, kekasih Dellen, Laura Babcock (23) dilaporkan lenyap dalam keadaan misterius dan tidak dulu terlihat lagi.
Beberapa hari sehabis kematian ayahnya, Dellen memecat semua orang di Millard Air dan merugikan perusahaan.
Selama beberapa bulan setelahnya, dia mendedikasikan diri untuk membuang-buang kekayaan mendiang ayahnya, bersama dengan membeli properti jutaan dolar dan armada mobil mewah.
Ia juga jadi tuan tempat tinggal pesta akhir pekan di McMansion mewahnya di tempat pinggiran kota Etobicoke dan mencoba-coba balap off-road.
Dellen sesudah itu terasa berurusan bersama dengan obat-obatan terlarang, bersama dengan teman dekatnya, Mark Smich, yang sama-sama menyukai type hidup bermewah-mewahan sang jutawan muda.
Namun pada Mei 2013, type hidup hedonistik mereka runtuh saat Dellen dan Mark dituduh melaksanakan pembunuhan pada orang asing, Tim Bosma.
Berawal dari tuduhan itu, para detektif terasa menyaksikan mungkin keterlibatan Dellen dalam hilangnya Laura Babcock dan kematian Wayne Millard –yang di awalnya diartikan tewas akibat bunuh diri.
Benar saja, sehabis polisi melaksanakan penyelidikan atas tewasnya Tim Bosma, hilangnya Laura Babcock, dan dibukanya ulang investigasi atas kematian Wayne Millard, Dellen Millard kini dihadapi tiga dakwaan pembunuhan bertubi-tubi, demikianlah layaknya dikutip dari News.com.au (1/10/2018).
Pembunuhan yang Acak, Menguak Sebuah Pola
Tim Bosma (32) coba menjual kendaraan SUV-nya untuk beroleh duwit tambahan, dan istrinya, Sharlene, menempatkan iklan online.
Pasangan itu sharing seorang putri berusia dua tahun dan idamkan punyai lebih banyak anak, tetapi, mereka mengalami keterbatasan uang.
Iklan yang dipasang oleh Sharlene mendapat respons dari calon pembeli, yakni Dellen Millard dan Mark Smich.
Millard dan Smich sesudah itu menyesuaikan untuk mengambil kendaraan SUV itu dari tempat tinggal Tim Bosma di Hamilton, Ontario dan membawanya untuk tes menyetir.
“Ketika mereka datang, apakah aku perlu pergi bersama dengan mereka ? (untuk tes menyetir)” Bosma berkata kepada istrinya, menurut laporan The Globe plus Mail.
“Ya, anda harus, dikarenakan kami idamkan truk itu kembali,” jawab Sharlene.
Bosma pun sesudah itu turut pergi bersama dengan Dellen dan Mark untuk uji kemudi. Dan itu, jadi yang paling akhir kalinya Sharlene menyaksikan suaminya hidup.
Bosma hilang dan tak kembali. Sharlene melapor kepada polisi.
Selama beberapa hari berikutnya, pencarian oleh polisi dan relawan gagal mengungkapkan jejak Bosma dan truknya. Sharlene sesudah itu membuat permintaan publik yang menggebu-gebu dan meluncurkan kampanye sarana sosial agar publik mampu menolong mencari suaminya yang hilang.
Empat hari sehabis dia menghilang, polisi mendapatkan truk SUV Bosma dibuang di sebuah peternakan milik ibu Dellen.
Kendaraan itu sudah dimusnahkan, tetapi, forensik sukses mengambil jejak darah dan residu tembakan (gun-shot residue) di dalamnya.
Detektif juga mendapatkan sisa-sisa manusia di tempat pembakaran sampah di peternakan ibu Dellen. Namun, temuan itu sudah rusak akibat dibakar, dan forensik susah mengekstraksi DNA manfaat tunjukkan apakah itu adalah jasad Tim Bosma.
Namun, beberapa penyelidikan kemudian, detektif sukses meracik bukti yang memadai untuk mendakwa Dellen dan Mark Smich atas tuduhan membunuh Tim Bosma.
Hal itu sesudah itu membuat polisi untuk membuka penyelidikan pada dua kasus lain yang tentang bersama dengan Dellen Millard.