Pembunuh Berantai Paling Kejam di Dunia
dunialain.xyz, Pembunuh – Berasal berasal dari Ukraina, Andrei Chikatilo masa kecilnya sulit. Ia juga dikabarkan menderita kelainan bawaan pada alat kelamin dan saluran kemih. Namun tidak satupun berasal dari hal tersebut yang seutuhnya menyebutkan penyakit mental yang mendorongnya untuk membunuh enam wanita bersama dengan brutal. Polisi menangkap Chikatilo tahun 1984 tapi tidak tersedia bukti. Dia kelanjutannya ditangkap kembali tahun 1990 dan mengaku 56 pembunuhan. Polisi bisa memverifikasi 53 di antaranya. Pada tahun 1992, ia dihukum dan pada tahun 1994 dieksekusi bersama dengan tembakan.
Ahmad Suradji atau Dukun AS asal Indonesia, dilaporkan merasa membunuh tahun 1986. Dia menyebutkan mendiang ayahnya singgah di dalam mimpi dan memerintahkan membunuh 70 wanita. Suradji menjadi dukun dan beberapa korban singgah untuk berharap bantuannya. Dia membujuk mereka ke sebuah ladang dan mengubur mereka hingga ke pinggang, yang mereka yakini sebagai anggota berasal dari penyembuhan ajaibnya. Dia tambah mencekik wanita-wanita itu. Di 1998, sehabis polisi mendapatkan beberapa mayat, Suradji ditangkap dan dihukum atas 42 pembunuhan. Tahun 2008, dia dieksekusi.
Tahun 1970-an dan awal 1980-an, Randy Kraft, konsultan computer bersama dengan IQ 129, menjebak pejalan kaki dan meracuni mereka bersama dengan bir yang diberi obat bius. Lalu ia menyiksa, melecehkan dan membunuh mereka, sebelum saat mengikis tubuhnya. Dia ditangkap kala dihentikan petugas Patroli California di jalur bebas hambatan pada tahun 1983. Di Toyota milik Kraft, petugas mendapatkan marinir muda yang sekarat. Di 1989, juri memvonisnya atas 16 pembunuhan. Setelah jaksa menyatakan keseluruhan korbannya berjumlah 65 orang atau lebih, dia dijatuhi hukuman mati.
Yang Xinhai, pekerja migran, barangkali merupakan pembunuh terkejam di dalam sejarah China, bersama dengan 67 pembunuhan dan 23 pemerkosaan. Pembunuhan Yang selama tiga tahun terjadi di provinsi Henan, Anhui, Shandong dan Hebei. Dia menggunakan palu dan kadangkala membunuh seluruh keluarga. Setelah dia mengakui kejahatannya, persidangannya cuma terjadi satu jam sebelum saat dia dinyatakan bersalah pada tahun 2004. Dia dilaporkan dieksekusi.
Tahun 1980-an dan 1990-an, polisi kesulitan menangkap pembunuh bersama dengan korban PSK dan remaja di Washington. Ia mencekik korban kala berhubungan seks dan mengikis mayatnya di daerah terpencil dekat sungai. Polisi mencurigai pelukis bernama Gary Ridgway, tapi tak bisa mengajukan kasus hingga kemajuan DNA amat mungkin mereka menghubungkannya bersama dengan beberapa korban pada tahun 2001. Untuk hindari hukuman mati, Ridgway mengaku lakukan 48 pembunuhan dan menerima beberapa hukuman seumur hidup. Tahun 2011, mayat ke-49 ditemukan dan dikaitkan dengannya, yang menerima hukuman seumur hidup lagi. Sejak itu, Ridgway mengakui banyak pembunuhan tambahan.
Javed Iqbal, warga di Lahore, Pakistan, menulis surat tahun 1999 ke polisi ,menglaom dia membuhu dan melecehkan 100 korban muda. Ketika polisi berkunjung ke rumahnya, mereka mendapatkan sisa mutilasi setidaknya dua korban. Hakim menjatuhkan hukuman mutilasi padanya layaknya yang ia lakukan pada korban. Namun sebelum saat eksekusi, dia ditemukan gantung diri di bui pada tahun 2001. Dia diputuskan bunuh diri kendati sebetulnya tersedia luka misterius di badannya.
Harold Shipman adalah seorang dokter tepercaya di Inggris yang merawat lebih berasal dari 3.000 pasien di dalam kariernya. Namun Shipman ternyata berkunjung ke pasien wanita lanjut umur dan memberi mereka suntikan mematikan. Sebagian besar korban ditemukan duduk, seolah-olah mereka meninggal karena karena alami. Setelah pihak berwenang sangsi dan menggali mayat, Shipman ditangkap tahun 1998. Dua tahun kemudian, pengadilan memvonisnya atas 15 pembunuhan, menjadikannya pembunuh berantai paling ‘produktif’ di dalam sejarah negara itu. Investigasi selanjutnya mengaitkannya bersama dengan keseluruhan 215 kematian.
Pembunuh berantai Kolombia, Luis Garavito, dilaporkan bahagia menyamar, kadangkala sebagai pengemis atau orang cacat sehingga bisa menguntit anak-anak miskin. Setelah dia membujuk korban berjalan-jalan, dia lakukan pelecehan dan menggorok leher mereka. Setelah 6 bulan di penjara, dia mengaku membunuh 140 anak selama lima tahun. Setelah dihukum 40 tahun penjara atas pembunuhan 111 anak, dia juga mengakui 50 pembunuhan lain. Beberapa pakar menyebut jumlah anak yang dibunuhnya meraih 300 orang.
Pedro Alonso Lopes barangkali adalah pembunuh berantai terkejam di dunia. Tahun 1970-an, ia berkeliaran di Kolombia, Ekuador, dan Peru melacak gadis remaja. Tahun 1980, sehabis sungai meluap dekat kota Ambato, Ekuador, 4 kuburan ditemukan dan beberapa jenazah korban mengapung. Tak lama, Lopez ditangkap dan memberitahu di mana korban dikuburkan. Polisi mendapatkan 57 mayat. Kabarnya, Lopez mengaku membunuh kurang lebih 360 gadis. Karena hukum Ekuador, ia cuma dibui 16 tahun, yang mengakibatkan kemarahan. Dia dibebaskan sehabis 14 tahun dan dideportasi ke Kolombia. Aparat cobalah mengadili atas pembunuhan dua dekade sebelumnya. Namun, dia dinyatakan gila dan dijebloskan ke RSJ sebelum saat bebas tahun 1998. Dia menghilang dan keberadaannya tidak diketahui.
+ There are no comments
Add yours