Terduga Pembunuh Sopir Travel di Lampung

Terduga Pembunuh Sopir Travel di Lampung

Terduga
Terduga Pembunuh Sopir Travel di Lampung

dunialain.xyz – Tim kombinasi berasal dari Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung dengan Polres Lampung Selatan sukses mengutarakan masalah pembunuhan sopir travel yang sempat menggegerkan warga.

Korban bernama Arika Arwin, 39 tahun ditemukan tak bernyawa di bawah jembatan Jalan Terusan Ryacudu, Kawasan Kota Baru, Lampung Selatan, pada Minggu pagi, (29/6/2025) lalu.

Setelah laksanakan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya menangkap pelaku utama yang diduga terlibat segera di dalam aksi pembunuhan tersebut.

Terduga pelaku berinisial US, 60 tahun diamankan polisi di rumah kerabatnya di Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, pada Jumat siang, (4/7/2025).

“Iya benar sudah ditangkap. Tim kombinasi berasal dari Jatanras Polda Lampung dan Polres Lampung Selatan sukses meringkus terduga pelaku pembunuhan sopir travel,” ungkap Kompol Zaldi Kurniawan, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung, dikonfirmasi Liputan6.com.

Terungkap berasal dari CCTV, Pelaku Diamankan di Rumah Kerabatnya

Penangkapan pelaku bermula berasal dari penemuan mobil punya korban, Toyota Agya warna silver, yang ditemukan terparkir mencurigakan di sebuah rumah kosong di kawasan Perumahan Bukit Kencana, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandar Lampung, pada Senin, 30 Juni 2025.

Petugas keamanan setempat sesudah itu melapor kepada polisi. Setelah dikerjakan pengecekan, polisi menemukan jejak penting berasal dari rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi.

“Dari hasil kamera pengawas, wajah terduga pelaku ini muncul jelas. Selanjutnya kita telusuri kebiasaannya, area ia sering nongkrong dan siapa saja kerabatnya,” beber dia.

Diungkapkan Zaldi, sistem penyelidikan pun menghasilkan hasil. Polisi akhirnya mengerti keberadaan US dan segera laksanakan penangkapan.

Saat ini, US masih merintis kontrol secara intensif di Mapolda Lampung. Dia menduga, pelaku tidak bekerja sendiri dan barangkali besar tersedia pelaku lain yang terlibat.

“Masih di dalam sistem pengembangan. Kami mendalami alat yang digunakan serta barangkali ada pelaku lain,” tutup Zaldi.

You May Also Like

More From Author