Pembunuh Berantai Paling Dicari di Dunia
dunialain.xyz, Pembunuh – Harold Shipman adalah seorang dokter tepercaya di Inggris yang memelihara lebih dari 3.000 pasien dalam kariernya. Namun Shipman ternyata mengunjungi pasien wanita lanjut usia dan berikan mereka suntikan mematikan. Sebagian besar korban ditemukan duduk, seolah-olah mereka meninggal sebab sebab alami. Setelah pihak berwenang ragu dan menggali mayat, Shipman ditangkap tahun 1998. Dua tahun kemudian, pengadilan memvonisnya atas 15 pembunuhan, menjadikannya pembunuh berantai paling ‘produktif’ dalam peristiwa negara itu. Investigasi selanjutnya mengaitkannya bersama dengan total 215 kematian.
Pembunuh berantai Kolombia, Luis Garavito, dilaporkan puas menyamar, kadangkala sebagai pengemis atau orang cacat agar mampu menguntit anak-anak miskin. Setelah dia membujuk korban berjalan-jalan, dia lakukan pelecehan dan menggorok leher mereka. Setelah 6 bulan di penjara, dia mengaku membunuh 140 anak sepanjang lima tahun. Setelah dihukum 40 tahun penjara atas pembunuhan 111 anak, dia termasuk mengakui 50 pembunuhan lain. Beberapa pakar menyebut kuantitas anak yang dibunuhnya menggapai 300 orang.
Pedro Alonso Lopes barangkali adalah pembunuh berantai terkejam di dunia. Tahun 1970-an, ia berkeliaran di Kolombia, Ekuador, dan Peru melacak gadis remaja. Tahun 1980, sehabis sungai meluap dekat kota Ambato, Ekuador, 4 kuburan ditemukan dan beberapa jenazah korban mengapung. Tak lama, Lopez ditangkap dan memberitahu di mana korban dikuburkan. Polisi menemukan 57 mayat. Kabarnya, Lopez mengaku membunuh kurang lebih 360 gadis. Karena hukum Ekuador, ia hanya dibui 16 tahun, yang sebabkan kemarahan. Dia dibebaskan sehabis 14 tahun dan dideportasi ke Kolombia. Aparat coba mengadili atas pembunuhan dua dekade sebelumnya. Namun, dia dinyatakan gila dan dijebloskan ke RSJ sebelum saat bebas tahun 1998. Dia menghilang dan keberadaannya tidak diketahui.
Berasal dari Ukraina, Andrei Chikatilo era kecilnya sulit. Ia termasuk dikabarkan menderita kelainan bawaan terhadap alat kelamin dan saluran kemih. Namun tidak satupun dari perihal berikut yang seluruhnya mengatakan penyakit mental yang mendorongnya untuk membunuh enam wanita bersama dengan brutal. Polisi menangkap Chikatilo tahun 1984 tetapi tidak ada bukti. Dia selanjutnya ditangkap kembali tahun 1990 dan mengaku 56 pembunuhan. Polisi mampu memverifikasi 53 di antaranya. Pada tahun 1992, ia dihukum dan terhadap tahun 1994 dieksekusi bersama dengan tembakan.
Ahmad Suradji atau Dukun AS asal Indonesia, dilaporkan terasa membunuh tahun 1986. Dia mengatakan mendiang ayahnya singgah dalam mimpi dan memerintahkan membunuh 70 wanita. Suradji jadi dukun dan beberapa korban singgah untuk meminta bantuannya. Dia membujuk mereka ke sebuah ladang dan mengubur mereka sampai ke pinggang, yang mereka yakini sebagai anggota dari penyembuhan ajaibnya. Dia malah mencekik wanita-wanita itu. Di 1998, sehabis polisi menemukan beberapa mayat, Suradji ditangkap dan dihukum atas 42 pembunuhan. Tahun 2008, dia dieksekusi.
Gomes da Rocha, warga Brasil penjaga keamanan, mengaku membunuh sedikitnya 39 orang pada 2011 dan 2014. Dia dilecehkan oleh tetangganya waktu usia 11 tahun dan diintimidasi di sekolah. Tapi tak ada yang amat mengatakan mengapa ia terasa lakukan aksinya di awal usia 20-an. Gomes memburu beberapa besar gadis dan wanita berambut panjang berusia pada 13 dan 29 tahun. Dia mengendarai sepeda motor ke arah mereka dan menembak mereka. Dia selanjutnya tertangkap kala polisi memasang penghalang jalur dan mencegatnya.
Tahun 1970-an dan awal 1980-an, Randy Kraft, konsultan computer bersama dengan IQ 129, menjebak pejalan kaki dan meracuni mereka bersama dengan bir yang diberi obat bius. Lalu ia menyiksa, melecehkan dan membunuh mereka, sebelum saat menghilangkan tubuhnya. Dia ditangkap waktu dihentikan petugas Patroli California di jalur bebas rintangan terhadap tahun 1983. Di Toyota punya Kraft, petugas menemukan marinir muda yang sekarat. Di 1989, juri memvonisnya atas 16 pembunuhan. Setelah jaksa menyatakan total korbannya berjumlah 65 orang atau lebih, dia dijatuhi hukuman mati.
Yang Xinhai, pekerja migran, barangkali merupakan pembunuh terkejam dalam peristiwa China, bersama dengan 67 pembunuhan dan 23 pemerkosaan. Pembunuhan Yang sepanjang tiga tahun terjadi di provinsi Henan, Anhui, Shandong dan Hebei. Dia manfaatkan palu dan kadangkala membunuh seluruh keluarga. Setelah dia mengakui kejahatannya, persidangannya hanya terjadi satu jam sebelum saat dia dinyatakan bersalah terhadap tahun 2004. Dia dilaporkan dieksekusi.
Tahun 1980-an dan 1990-an, polisi kesusahan menangkap pembunuh bersama dengan korban PSK dan remaja di Washington. Ia mencekik korban waktu terkait seks dan menghilangkan mayatnya di tempat terpencil dekat sungai. Polisi mencurigai pelukis bernama Gary Ridgway, tetapi tak mampu mengajukan kasus sampai kemajuan DNA sangat mungkin mereka menghubungkannya bersama dengan beberapa korban terhadap tahun 2001. Untuk jauhi hukuman mati, Ridgway mengaku lakukan 48 pembunuhan dan terima beberapa hukuman seumur hidup. Tahun 2011, mayat ke-49 ditemukan dan dikaitkan dengannya, yang terima hukuman seumur hidup lagi. Sejak itu, Ridgway mengakui banyak pembunuhan tambahan.
Javed Iqbal, warga di Lahore, Pakistan, menulis surat tahun 1999 ke polisi ,menglaom dia membuhu dan melecehkan 100 korban muda. Ketika polisi mengunjungi rumahnya, mereka menemukan sisa mutilasi setidaknya dua korban. Hakim menjatuhkan hukuman mutilasi padanya layaknya yang ia lakukan terhadap korban. Namun sebelum saat eksekusi, dia ditemukan gantung diri di bui terhadap tahun 2001. Dia diputuskan bunuh diri biarpun sesungguhnya ada luka misterius di badannya.