Akui Habisi Lima Perempuan dan Dua Anak-Anak
dunialain.xyz – Seorang kapten angkatan bersenjata Siprus mengaku bersalah atas pembunuhan lima perempuan dan dua anak-anak sepanjang tiga tahun aksi pembunuhan yang terungkap secara tidak sengaja oleh pihak berwenang. Dia jadi warga negara Siprus pertama yang diadili sebagai pembunuh berantai.
Nikos Metaxas, 35 tahun, dibawa ke pengadilan Nikosia di bawah pengamanan ketat bersama pandangan menatap ke bawah saat jaksa membacakan serangkaian tuduhan, terhitung penculikan dan pembunuhan lima perempuan dan dua putri mereka, yang berusia enam dan delapan tahun, berasal dari Filipina, Rumania, dan Nepal.
Metazas, yang dipercayai sebagai pembunuh berantai pertama Siprus, menangis pas surat dakwaan dibacakan.
“Masyarakat Siprus akan bertanya-tanya bagaimana tidak benar satu anggotanya raih titik ini. Saya terhitung menanyakan terhadap diri sendiri mengapa; Saya belum sukses mendapatkan jawaban, ” kata Metaxas sebagaimana dilansir Evening Standard, Senin (24/6/2019).
“Saya telah laksanakan kejahatan penuh kebencian.”
Polisi mengatakan Metaxas bertemu perempuan-perempuan itu secara online. Para korban sebagian besar dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga di pulau itu dan menghilang antara September 2016 dan Agustus 2018.
Kasus ini memicu kemarahan dan kegalauan di sebuah pulau di mana kejahatan sungguh-sungguh relatif jarang terjadi.
Kepala polisi dipecat dan menteri kehakiman mengundurkan diri menyusul laporan investigasi sembrono oleh polisi. Pihak berwenang dilaporkan tidak menganggap sungguh-sungguh hilangnya para korban dikarenakan mereka adalah orang asing.
Korban pertama ditemukan tewas oleh turis yang mengambil alih gambar di lorong penambangan terhadap akhir April, mengungkapkan moment pembunuhan yang mengerikan itu. Korban terakhir yang ditemukan, seorang anak berusia enam tahun, ditemukan di sebuah danau terhadap 12 Juni.
Metaxas hadapi tujuh hukuman seumur hidup yang mungkin akan diputuskan hari ini.