Pembunuh Berantai Pertama di AS Akhirnya Tertangkap
dunialain.xyz – SALAH satu pembunuh berantai paling dikenal di dalam sejarah Amerika Serikat (AS) dan dunia ditangkap di Boston pada 17 November 1894. Dalam persidangannya, H.H. Holmes mengakui sudah lakukan 27 pembunuhan, namun hanya sembilan persoalan yang sanggup dikonfirmasi.
Lahir di New Hampshire pada 1861 dengan nama Herman Webster Mudgett, Dokter Henry Howard Holmes atau yang lebih dikenal dengan H.H. Holmes adalah salah satu pembunuh berantai pertama yang dikenal di AS. Pria berkumis tebal yang kerap dijuluki sebagai monster dari Chicago itu membunuh banyak korbannya di “Istana Pembunuhan”, sebuah bangunan miliknya yang didesain secara spesifik sebagai tempat untuk menjebak dan menghabisi korbannya.
Holmes lahir dari keluarga berkecukupan dan sudah memperlihatkan gejala kecerdasan dan perilaku aneh sejak muda. Perilaku aneh itulah yang dikira mendorong Holmes untuk lakukan pembendahan pada hewan-hewan dan diakui bertanggung jawab atas kematian seorang temannya.
“Karier” Holmes di dalam dunia hitam di awali dengan beraneka penipuan yang dilakukannya pas dia tetap jadi mahasiswa kedokteran di Universitas Michigan. Dia juga dilaporkan lakukan pencurian mayat dan mengakibatkan klaim asuransi palsu serta lakukan percobaan dengan jasad-jasad tersebut.
Pada 1885, setelah rubah ke Chicago, Illinois, Holmes langsung meraih pekerjaan di sebuah apotek dan mengfungsikan aliasnya sebagai H.H. Holmes. Dia kemudian menyita alih apotek itu setelah diisukan membunuh pemilik aslinya.
Pada era inilah Holmes membangun sebuah gedung bertingkat tiga di dekat apotiknya jadi sebuah tempat tinggal horor di mana dia tinggal, menyekap dan menyiksa korban-korbannya. Rumah itu dilengkapi dengan pintu jebakan dan cerobong yang memudahkan Holmes untuk menyingkirkan mayat hasil perbuatannya.
Selama Pameran Dunia di Columbia pada 1893, Holmes mengakses bangunan itu sebagai hotel. Namun, banyak tamunya yang tidak dulu muncul lagi dari hotel itu. Tidak ada yang sadar pasti berapa jumlah korban yang meregang nyawa di “istana Pembunuhan” tersebut.
Holmes meninggalkan Chicago sementara setelah Pameran Dunia selesai untuk melanjutkan rencananya dengan seorang rekan bernama Benjamin Pitezel. Menurut rancangan tersebut, Pitezel akan memalsukan kematiannya untuk menghimpun USD10.000 dari perusahaan asuransi jiwa.
Saat dipenjara dikarenakan persoalan penipuan lain, Holmes sempat mengungkap rencananya dengan Pitezel kepada seorang narapidana bernama Marion Hedgepeth yang kemudian menceritakannya kepada pihak berwenang.
Meski begitu, pihak berwenang gagal menangkap Holmes sebelum akan dia lakukan pembunuhan terakhirnya dengan menghabisinya nyawa Pitezel. Dia lebih-lebih menceritakan kepada janda Pitezel bahwa suaminya tetap hidup dan hanya memalsukan kematiannya.
Mendengar hal itu, janda Pitezel pergi untuk menemui suaminya yang pas itu bersembunyi dan ikut jadi korban Holmes.
Akhirnya setelah melarikan diri sepanjang lebih dari satu pekan, Holmes akhirnya dibekuk pihak berwenang pada 17 November 1894. Selama ditahan dia mengakui sudah membunuh 27 orang, namun banyak yang menduga keseluruhan korban Holmes berjumlah pada 20 hingga 200 orang.
Setelah diputus bersalah dan divonis mati, Holmes lakukan banding, namun kalah. Dia akhirnya digantung pada 7 Mei 1896 di Philadelhia atas pembunuhan Pitezel.
+ There are no comments
Add yours